2.373 Warga Kelompok Rentan Dapat Bantuan Pangan

Foto: Masyarakat kelompok rentan mendapat bantuan pangan dari Yayasan Sapda dan Kapal Perempuan.(HRB)

CIBINONG – 2.373 warga kelompok pra sejahtera dan rentan di Kabupaten Bogor mendapatkan bantuan pangan dari Yayasan Sentra Advokasi Perempuan, Difabel, dan Anak (SAPDA) dan Institut KAPAL Perempuan.

Direktur SAPDA Nurul Saadah Andriani mengatakan, warga kelompok ini adalah warga yang paling terdampak akibat pandemic Covid-19, “Para penerima bantuan adalah kelompok yang mudah terdampak pandemi. Mereka rentan kehilangan sumber penghidupan karena mayoritas bergantung pada anggota keluarga lain dan sulit menjangkau akses ekonomi. Mereka juga rentan secara kesehatan dan rentan mendapatkan kekerasan dari lingkungan sekitarnya. Mereka seringkali tidak terlihat dan tidak terdengar karena selama ini terpinggirkan dan dipandang tidak mampu berkontribusi dalam keluarga dan masyarakat,” bebernya disela-sela pemberian bantuan di Kelurahan Cibinong, Rabu (16/06/2021).

Nurul berharap, penerima bantuan mendapatkan manfaat dan bisa melewati krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19. “Setidaknya dalam beberapa waktu akan terjaga persediaan makanan yang dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari. Tetapi dampak lebih jauh yang kami harapkan adalah para penerima bantuan pangan program ACTION menjadi kelompok prioritas dalam program bantuan dan perlindungan sosial negara ke depan, karena selama ini mereka mungkin belum cukup mendapatkan perhatian.”

Baca juga:  Dishub Mandul, Jalur Bocimi Jadi Lahan Parkir Liar Truk

Nurul pun menambahkan, dari 2.373 bantuan pangan yang didistribusikan, SAPDA membagikan bantuan pangan kepada 1.994 penerima manfaat di Bumi Tegar Beriman terdiri dari 1.074 lansia, 304 penyandang disabilitas, 488 perempuan kepala rumah tangga, 40 perempuan pencari nafkah utama, serta 88 orang dari kelompok minoritas gender dan seksual.

“Mereka inilah yang menjadi target bantuan yang kami berikan. Karena, sebagian besar kelompok rentan ini justru tidak mendapatkan perhatian dari lingkungan mereka sendiri,” tambahnya.

Selain membantu para penerima dari masyarakat pra sejahtera dan rentan, distribusi bantuan pangan ini juga bertujuan untuk memberdayakan kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

“Ini dapat menjadi contoh bagaimana inisiatif penanganan pandemi COVID-19 terintegrasi dengan sektor-sektor lainnya. Pada program ACTION, pemberian bantuan sebagai respon cepat mengatasi krisis pangan terintegrasi. Dengan salah satu program pemulihan yaitu penguatan bagi UMKM khususnya UMKM perempuan yang pada saat pandemi mengalami penurunan drastis pada seluruh mata rantai usaha ekonominya”, pungkas Yusnaningsi Kasim, Koordinator Program ACTION Institut KAPAL Perempuan. (irv)

Tags: ,