246 Penghuni Huntara Terlunta Lunta, DPKP Gimana Janjinya?

246 jiwa yang menghuni hunian sementara (huntara) di Desa Parigi, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor hidup terlunta-lunta mulai merasakan kekurangan air bersih hingga terganggunya kesehatan.

Sukajaya, HRB – 246 jiwa yang menghuni hunian sementara (huntara) di Desa Parigi, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor hidup terlunta-lunta mulai merasakan kekurangan air bersih hingga terganggunya kesehatan.

Atas ketidaknyamanan fasilitas huntara yang diberikan pemerintah, sebagian warga yang terdampak bencana longsor dan banjir bandang pada awal tahun 2020 itu lebih memilih mempertaruhkan nyawanya dengan kembali menempati rumah mereka di Kampung Sinar Harapan.

Ketua RW setempat, Yanto Haryanto menyebut bahwa kekurangan tersedianya air bersih dipicu lantaran mesin pompa air yang diberikan pemerintah kerap mengalami kerusakan.

“Penampungan air untuk memenuhi kebutuhan warga disini hanya satu, itu pun mesin pompanya sering rusak dan saat mesin sudah panas air keluarnya lambat,” ungkap Yanto kepada wartawan, akhir pekan lalu.

Tak hanya itu, Yanto juga mengungkapkan masalah kesehatan yang dirasakan warganya dikarenakan hunian mereka tidak layak, meski terpaksa mereka tetap tinggal demi bertahan hidup.

“Disini ada sebanyak 97 Kepala Keluarga (KK) sekitar 246 jiwa, namun banyak juga yang lebih memilih mengambil risiko dengan pindah kembali ke kediaman mereka semula di Kampung Sinar Harapan lantaran di sini tidak nyaman,” ujarnya.

Baca juga:  Sejumlah Parpol Mulai Bidik Peluang di Pilbup 2024, Baliho Percuma Kalau ‘Tiket’ Belum Dipegang

Menurut Yanto, warga hanya meminta pemerintah untuk segera membangun hunian tetap, jangan hanya memberikan ‘angin surga.

“Kami tidak banyak permintaan, cukup tolonglah segera dibangunkan huntap itu saja. Mau dimana lokasinya tidak masalah yang penting ada tempat dan ada bangunannya, karena yang saat ini masih bertahan adalah orang-orang yang rumahnya benar-benar hilang saat bencana awal tahun lalu,” pintanya.

Terpisah, Kepala Desa Harkatjaya, Neneng Mulyati menjelaskan berdasarkan data yang dimilikinya tercatat ada 332 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di dua kampung, yaitu Kampung Parigi RT 02/01, Kampung Pasiripis , RT 02/12.

Dengan demikian, pihaknya terus berupaya agar pemerintah segera merealisasikan pembangunan huntap.
“Ada 332 KK, untuk pengajuan dari dulu kita sudah proses dengan koordinasi terus untuk mendorong anggaran untuk segera dibangun huntap, tapi mudah-mudahan tahun 2023 ini bisa terealisasikan,” papar Neneng. (Gus)

Editor: Muzakkir

Tags: , , , ,