4000 Kartu BPNT di Cibungbulang Tidak Bersaldo

Cibungbulang, rakyatbogor.net- Sebanyak 4000 kartu sembako penerima Bantuan Pangan Non Tunai ( BPNT) milik warga Kecamatan Cibungbulang tidak ada saldonya. Sehingga kartu BPNT tersebut tidak bisa dibelanjakan untuk membeli kebutuhan pangan di e-warong. Kejadian tersebut sudah berlangsung sejak satu tahun yang lalu.

Akibatnya, 4000 warga penerima BPNT program Kementerian Sosial ini, tidak mendapatkan bantuan Rp200 ribu per bulan selama 12 bulan, atau Rp2,4 juta dalam satu tahun.

Merasa kartu sembako nya selama satu tahun kosong, ribuan warga Kecamatan Cibungbulang berbondong bondong mendatangi Kantor Kecamatan Cibungbulang. Mereka meminta penjelasan kepada  Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang bertugas membantu menyelenggarakan kesejahteraan sosial di tingkat kecamatan.

” Setiap harinya, kami kewalahan menerima pengaduan warga penerima BPNT, tapi kartu sembako nya tidak ada saldonya,” kata TKSK Cibungbulang, Edi Sukarya.

Edi mengatakan, warga kecamatan Cibungbulang penerima program BPNT, namun kartu sembakonya tidak ada saldonya sudah mencapai 4000 Keluarga Penerima Manfaat ( KPM). Kejadian tersebut sudah berlangsung selama satu tahun. Yaitu sejak Januari 2021 hingga Desember 2021. Untuk menindaklanjuti persoalan tersebut, pihak nya sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bogor, Kementrian Sosial dan kepada Himpunan Bank Negara ( Himbara) sebagai bank penyalur program BPNT.

Baca juga:  Satpol PP Menunggu Instruksi Penindakan, Masalah Perizinan Fresh Beton Kini Ditangani DPKPP

” Setelah kami koordinasi dengan berbagai pihak, saat ini sedang ada perbaikan data,” kata Edi Sukarya.

Menurut Edi, kejadian kartu sembako tidak ada saldonya, setelah adanya migrasi bank penyalur, dari bank BNI ke bank Mandiri. Selain itu, pada tahun 2021 adanya penambahan penerima program BPNT. Sebab, setelah  ada penambahan, di Kecamatan Cibungbulang sudah lebih dari 12 ribu penerima BPNT.

” Adanya kartu sembako tidak ada saldonya, tidak hanya di Kecamatan Cibungbulang saja. Tapi terjadi juga di daerah yang lain,” ujar Edi. ( HN)