CIBINONG – Bupati Bogor Ade Yasin (AY) menginstruksikan kepada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) untuk bisa mengelola kekayaan potensi alam khususnya di sektor pertanian lebih profesional lagi.
“Potensi kekayaan alam di Kabupaten Bogor khususnya di sektor pertanian harus dapat dikelola lebih baik lagi supaya mengalami kenaikan. Yang tentunya akan memberikan dampak positif bagi petani-petani di seluruh wilayah kita ini,” ungkap AY pada saat memimpin rapat koordinasi di Ruang Rapat Bupati Bogor, Cibinong, Selasa (15/06/2021).
Meski begitu, AY juga meminta kepada Distanhorbun untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang sistem dan teknologi di bidang pertanian, agar tanah-tanah yang subur bisa diolah lebih baik lagi.
“Kabupaten Bogor sangat kaya akan kekayaan alamnya, tanah-tanah yang subur dapat diolah untuk pertanian dan perkebunan. Sistem dan teknologi bidang pertanian yang kita edukasikan terus juga membuahkan hasil, sehingga masyarakat kita juga bisa maju dengan potensi yang ada,” ucap AY.
Kemudian kata Ade, Kabupaten Bogor sungguh banyak memiliki kelebihan dan potensi dibanding daerah-daerah lain. Hasil pertanian dan perkebunan terutama, bisa menjadi sumber pendapatan dan pemenuh kebutuhan, begitu juga perikanan. Pertanian dan perkebunan, saya kira bisa kita kembangkan dan fokuskan terus tanpa harus mengeksploitas.
“Untuk mendukung sektor pertanian diantaranya dengan Gerakan Beli Beras Petani Bogor, penerbitan kartu Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), pemberdayaan petani millennial di Kabupaten Bogor, dan produksi Kopi Robusta terbesar di Jawa Barat, kata Ade.
Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Kadistanhorbun) Kabupaten Bogor, Siti Nurianty menuturkan, terdapat komoditas unggulan pertanian di tahun 2020 diantaranya sektor tanaman pangan yakni ubi jalar dengan produksi 48.294 ton, talas 11.165 ton, ubi kayu 85.861 ton. Untuk sektor hortikultura, manggis 47.022 kwintal dan pepaya 24.926 kwintal, jambu biji (kristal) 64.226 kwintal, rambutan 91.066 kwintal, cabe 57.433 kwintal, tanaman hias bunga 3.999.887 tangkai, tanaman hias daun indah 734.705 pohon, tanaman obat 9.185,8 ton
“Untuk ekspor, salah satunya ekspor manggis sebanyak 4.124, ekspor ubi jalar sebanyak 73,66 ton. Ekspor tanaman hias pot 39.032 pot, tanaman hias bunga sebanyak 20.000 potong per bulan,” tutur Siti.
Lebih lanjut Siti mengungkapkan, untuk Gerakan Beli Beras Petani Bogor, yakni “Beras Carita Makmur” yang diproduksi oleh 18 Gapoktan dengan target 85 ton per bulan. Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Perbup No. 9 Tahun 2019 tentang Pembelian Beras oleh Aparatur Sipil Negara pada Pemda Kabupaten Bogor. Dilanjutkan dengan SPK tanggal 17 Februari tahun 2020 sebanyak 22 Kelompok Tani dan SPK tanggal 17 Februari tahun 2021 sebanyak 23 Kelompok Tani.
”Gerakan Beli Beras Petani Bogor ini realisasinya pada tahun 2020 sebanyak 847,5 ton. Sementara target tahun 2021 ini sebanyak 850 ton, selanjutnya target tahun 2022 sebanyak 875 ton, dan tahun 2023 sebanyak 900 ton,” pungkasnya.
Tags: cibinong, Dinas Tanaman Pangan
-
Kejati Jabar Tahan Pembobol Kredit KUR Bank Pemerintah Ciamis
-
16 Tim Pastikan Tiket 8 Besar Piala Suratin KU-13 dan KU-15
-
APDESI Rumpin Minta Pemkab Bogor Segera Perbaiki Jembatan Leuwiranji
-
Dagang Sajam Untuk Tawuran, Dua Remaja Diamankan Polisi