Cisarua, rakyatbogor.net – Upaya penanganan sampah di kawasan Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor terus dilakukan berbagai pihak. Seperti dilakukan unsur Muspika Cisarua bersama sejumlah komunitas dan organisasi kemasyarakatan (ormas) yang melakukan kegiatan Gerebeg Sampah di sungai Cisarua, Sabtu (5/3/2022).
Camat Cisarua, Ivan Pramudia mengatakan, giat tersebut membuktikan bahwa masyarakat Cisarua masih memiliki kepedulian terhadap kebersihan lingkungan mereka.
Selain, lanjut dia, aksi tersebut sebagai pengingat bagi masyarakat, khususnya mereka yang bermukim tinggal di sekitar sempadan sungai agar tidak menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah.
“Kami meminta agar masyarakat tidak lagi membuang sampah ke sungai. Karena saat sungai penuh sampah, masyarakat di hilir yang akan terkena dampaknya,” ujar Ivan.
Terlebih kata dia, kawasan Puncak sebagai destinasi wisata yang harus selalu nampak bersih. Karena menurutnya, ketika sungai atau fasilitas umum serta tempat wisatanya bersih akan berdampak terhadap tingkat kunjungan wisatawan.
“Tentunya wisatawan akan nyaman ketika kawasan Puncak ini bersih, dan pengunjung pun akan terus berdatangan,” pungkasnya.
Di tempat sama, Ketua komunitas Pegiat Pelestari Lingkungan (Pepeling) Taupik Hidayat mengakui jika masih banyak warga yang membuang berbagai jenis sampah ke sungai Cisarua.
Bahkan hasil kegiatan itu cukup mengejutkan, karena di lokasi ditemukan berbagai jenis sampah, mulai dari sampah rumah tangga, material bangunan, bangkai hewan, hingga kasur dan jenis sampah lainnya.
“Sampahnya luar biasa, baik sampah pasar, pasar rumah tangga, hingga sampah yang jarang pun seperti kain kafan ada,” ujar Taufik
Sementara itu, Direktur Eksekutif Rumpun Hijau, Sunyoto berpendapat, aksi bersih sampah harus dijadikan agenda rutin. Namun, kata dia, hal yang terpenting saat ini adalah merubah mindset masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai, bukan hanya sekedar kegiatan seremonial saja.
“Perlu ada tim khusus memberikan edukasi kepada masyarakat agar bagaimana cara mengelola sampah, dan tidak membuang sembarangan, dan ini harus dilakukan secara masif dan berkesinambungan,” paparnya.
Dengan begitu, sambung dia, lambat laun kebiasaan buruk masyarakat membuang sampah ke sungai, akan berkurang. Karena menurut dia edukasi terhadap masyarakat sangat penting dilakukan agar mereka mengetahui dampak yang ditimbulkan dari kebiasaan buruk yang mereka lakukan.
“Salah satu contoh yang saya baca dia media massa yakni parit Teluk Pinang Ciawi yang kerap meluap hingga air tumpah ke badan jalan dan menyebabkan banjir yang mengganggu pengguna jalan alternatif Teluk Pinang – Seuseupan tersebut. Dan salah satu penyebabnya adalah sumbatan sampah,” pungkasnya.(asz)
Tags: Sungai Cisarua
-
Kirab Merah Putih 1001 Meter Akan Dihelat Di Kebumen, Catat Tanggalnya
-
Distributor Kopgim Tandatangan SPJB dengan Kios Pupuk Bersubsidi Bogor
-
Pengumuman PSU DPKPP
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor