Cibinong, rakyatbogor.net – Adanya program guru penggerak yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), diharapkan Bupati Bogor Ade Yasin bisa menjadi harapan untuk melahirkan generasi yang unggul di masa mendatang.
Hal itu diutarakan Ade Yasin ketika melakukan audiensi bersama Direktur Pendidikan Profesi Guru Kemenristek Dikti di Ruang Serbaguna 1 Setda, Kamis (06/01/2022).
“Pentingnya guru penggerak dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, diharapkam bisa jadi pemimpin yang dapat mewujudkan generasi unggul di masa depan,” tutur Ade Yasin.
Ade Yasin mengungkapkan, bahwa tidak akan ada generasi unggul seperti ini, jika tidak ada guru, karena guru penggerak memiliki kelebihan dimana metode pembelajarannya dengan menciptakan pembelajaran yang berpusat kepada murid. Guru penggerak mampu menggerakan komunitas belajar guru di sekolah dan di wilayahnya serta dapat menemukan kepemimpinan murid untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila atau berjiwa nasionalis.
“Apa yang ada di Pancasila harus kembali diajarkan, sebab anak sekarang kiblatnya ke gawai, apalagi ditambah dua tahun selama pandemi metode pembelajaran yang kita lakukan daring sehingga anak-anak ketergantungan kepada gadget, sehingga diperlukan inovasi agar mereka tidak ketergantungan kepada gawai, kita harus memperbaiki kondisi ini. Tentunya memerlukan orang yang mau mencurahkan jiwa dan raganya untuk dunia pendidikan salah satunya guru penggerak yang senantiasa mengabdikan dirinya untuk menciptakan pelajar yang nasionalis,” ungkapnya.
Bupati Bogor menambahkan bahwa di Kabupaten Bogor untuk membudayakan kearifan lokal dilakukan melalui program “Kamis Nyunda” artinya setiap hari Kamis harus ada muatan lokal bahasa Sunda karena Kabupaten Bogor bagian dari Jawa Barat.
“Walaupun di dalamnya ada Batak, Padang, Jawa dan lainnya, tapi kita harus budayakan kearifan lokal, Bahasa Sunda merupakan muatan lokal untuk mengimbangi bahasa lain, minimal kita kuasai tiga bahasa yakni bahasa daerah, Bahasa Indonesia dan Inggris. Guru penggerak sudah ada komunitasnya yakni Komunitas Belajar Guru Penggerak (KBGP), mudah-mudahan jadi wadah dan pengembangan diri dan ajang silaturahmi dalam mengembangkan pendidikan di Kabupaten Bogor,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Pendidikan Profesi Guru Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Temu Ismail menambahkan bahwa program pendidikan guru penggerak diharapkan dan dicanangkan dalam penyiapan kepemimpinan dalam jabatan pengawas dan kepala sekolah, guru penggerak mempunyai standar kompetensi yang ditetapkan Permendikbud. Dengan program guru penggerak mulai dari seleksi administrasi, substansi hingga wawancara sangat ketat selama 9 bulan. Program itulah kedepan untuk penyiapan calon-calon pemimpin dalam satuan pendidikan untuk diberikan tugas sebagai kepala sekolah atau diangkat jabatan pengawas sekolah maupun guru pamong dan profesi guru lainnya.
“Ada sekitar 114 lulusan guru penggerak di Kabupaten Bogor diharapkan bisa berdaya dalam meningkatkan kualitas mutu pendidikan di Kabupaten Bogor. Perlu sinergi kebijakan pusat dan daerah karena kita tahu kewenangan kepegawaian PAUD dan pendidikan dasar kewenangannya ada di kabupaten/kota sedangkan SMA dan SMK ada di provinsi. Sehingga kedatangan kami ini untuk bersinergi agar para guru penggerak dapat diberikan penugasan sebagai kepala sekolah yang tentunya sudah memenuhi persyaratan,” pungkas Ismail. (axl)
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut