NANGGUNG.HRB
Penyelenggaraan Musyawarah Kecamatan (Muscam) Pemilihan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor yang digelar diaula gedung serbaguna PGRI berakhir ricuh.
Pasalnya Kericuhan tersebut terjadi ketika para peserta Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) mempertanyakan legalitas peserta Muscam yang diduga ada penyalahgunaan Surat Keputusan (SK) yang dinilai ganda.
“Muscam yang dilaksanakan pada awalnya berjalan kondusif namun, selang detik – detik terakhir suasana menjadi ricuh akibat terjadinya cekcok saat menyikapi pendapat antara sejumlah organisasi (OKP),”ujar Koko salah satu OKP GP Ansor kepada wartawan Sabtu (12/9/21).
Menurut Koko pemuda yang selalu aktif dan berpengalaman dibidang Organisasi Kepemudaan (OKP GP) Ansor ini menjelaskan, adanya kecurigaan dalam melakukan verifikasi oleh panitia penyelenggara.
“Saya menduga adanya kecurigaan dalam acara Muscam KNPI Kecamatan Nanggung ini oleh ketua panitia penyelenggara, yang mana telah ditemukannya Surat Keputusan (SK) dari salah satu Organisasi Kepemudaan (OKP) yang sudah diverifikasi namun SK tersebut ditemukan ganda,”ungkap nya.
Meski demikian, Koko sangat prihatin kepada panitia penyelenggara dengan ditemukan nya SK ganda, bahwa perwakilan OKP itu pun tidak ada orangnya, namun tetap diverifikasi oleh panitia penyelenggara Muscam KNPI.
“Dari tahap awal verifikasi memang sudah ada kejadian, seperti halnya kemarin saya menunggu hasil verifikasi oleh panitia dari pukul 13 hingga pukul 17 WIB, namun yang terverefikasi itu ada sekitar 45, tapi satu jam kemudian itu SK nya berubah dan bertambah jumlah nya menjadi 67, padahal OKP dan orang nya ga hadir di Muscam, dan itu saya pertanyakan kepada panitia,”terangnya.
Terpisah Ujang Maulana Staf Kecamatan Nanggung menyanyangkan adanya trable dalam Muscam KNPI tingkat Kecamatan itu. Problem yang terjadi ini akibat acara muscam tersebut tidak adanya itikad baik, namun akhirnya pimpinan sidang memutuskan pelaksanaan muscam ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan.
“Nanti kita dari muspika akan berembuk dan melakukan musyawarah, nanti solusinya seperti apa, dan kewenangannya nanti ada di DPD KNPI Kabupaten Bogor,”katanya.
Ujang juga membenarkan, bahwa awal terjadinya ricuh dalam Muscam PK KNPI ini adanya SK yang tidak sesuai dengan jumlah OKP yang hadir, sehingga terjadi kericuhan antara OKP dan panitia penyelenggara.
“Ya ada salah satu ketua OKP datang dan tidak merasa menandatangani surat mandat tersebut,” imbuhnya.
Ia Juga menyayangkan dengan insiden tersebut menurutnya, padahal pemilihan Ketua KNPI dengan di tunjuk juga tidak menyalahi aturan.
“Sebetulnya kita tidak harus seperti ini, cukup di tunjuk juga tidak menyalahi AD/ART. Hanya ini keinginan dari pada OKP maka dilaksanakan voting,” tukasnya. (Agus).
-
Kejati Jabar Tahan Pembobol Kredit KUR Bank Pemerintah Ciamis
-
16 Tim Pastikan Tiket 8 Besar Piala Suratin KU-13 dan KU-15
-
APDESI Rumpin Minta Pemkab Bogor Segera Perbaiki Jembatan Leuwiranji
-
Dagang Sajam Untuk Tawuran, Dua Remaja Diamankan Polisi