Aktivis Ingatkan Program Samisade Jangan Sampai Jadi Ajang Bisnis ‘Para Oknum’

samisadeAktivis Ingatkan Program Samisade Jangan Sampai Jadi Ajang Bisnis ‘Para Oknum’

Cileungsi, HRB

Program Bantuan Keuangan (Bankeu) Infrastruktur bagi desa atau lebih dikenal program Satu Miliar Satu Desa (Samisade) yang diambil dari APBD Kabupaten Bogor, kembali digelontorkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor di Tahun 2023 ini. Guna mengingatkan hal itu, Aktivis Pemantau Kinerja Aparatur Negara, meminta realisasi program yang nilainya sangat besar tersebut, agar jangan sampai dijadikan “ajang bisnis para oknum”.

“Kami mengingatkan, agar realisasi Samisade yang ada di setiap desa ini, agar jangan sampai dijadikan ajang bisnis oknum. Artinya, jangan sampai dijadikan kepentingan tertentu demi mencari keuntungan tanpa memperhatikan kualitas dan kuantitas hasil pembangunannya,” ucap Romi Sikumbang, salahsatu Aktivis Bogor Raya yang kerap peduli dengan masalah sosial dan pembangunan tersebut, Senin (14/8/2023).

Romi menjelaskan, hal ini mengingat beberapa desa yang ada di Kabupaten Bogor, baik yang sedang pelaksanaan maupun sudah merampungkan realisasi program Samisade teesebut, ditemukan bahwa hasilnya memprihatinkan. Seperti belum lama dibangun, namun sudah retak-retak. Jelas ini adanya dugaan ketidaksesuaian spesifikasinya.

“Pemkab Bogor harus mampu mensukseskan program yang sangat membantu masyarakat ini. Untuk menghindari ketidak sesuaian dalam hasl pengerjaannya, maka harus adanya pengawasan ketat, baik dari pihak Pemda, Kejaksaan, PUPR, Kecamatan serta Pemdesnya,” imbuh Romi.

Romi berharap, pada pelaksanaannya saat ini semua desa dapat memaksimalkan program tersebut, untuk semata-mata demi kemajuan wilayahnya, tanpa mengesampingkan kualitas dan kuantitas hasil pembangunannya. “Semoga pihak desa dapat memaksimalkan program yang memang sangat dirasa manfaanya bagi masyarakat Kabipaten Bogor ini,” jelasnya. 

Baca juga:  Targetkan 4 Emas di Porprov Jabar, Soft Tenis Kabupaten Bogor Jajal Timnas Indonesia

Sebelumnya diberitakan, Pemkab Bogor melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) baru-baru lalu telah mencairkan anggaran Samisade. Pencairan anggaran Samisade sendiri dibagi menjadi dua tahap, pada tahap awal pencairan dilakukan sebesar 60 persen, sedangkan tahap dua sebesar 40 persen dari total pengajuan.

Kepala Bidang Keuangan pada Badan Pengelola Keluangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor, Achmad Wildan menerangkan, dari 416 desa yang ada di Kabupaten Bogor, 54 desa diantaranya sudah mencairkan Samisade tahap satu. “Samisade tahap satu ini sudah ada 54 desa yang mencairkan dan pengerjaan di 139 titik lokasi,” kata Wildan.

Karena sebagian besar desa masih berproses pencairan, anggaran yang sudah dicairkan pada tahap satu ini belum mencapai 50 persen. “Samisade tahap satu ini Rp 244 miliar, sudah dicairkan sebesar Rp 56,3 miliar,” paparnya.

Sementara itu, untuk anggaran keseluruhan Samisade pada tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang bernilai Rp 365 miliar. “Untuk Samisade tahun ini Rp 407 miliar. Pengerjaan tahun ini ada 727 titik lokasi,” kata dia.

Sementara itu, Kepala DPMD Kabupaten Bogor, Renaldy Yushab meminta, panitia pembangunan program bantuan keuangan infrastruktur Samisade bisa melaksanakan pembangunan fisik dibarengi dengan laporan tahap pertama. Tujuannya agar bantuan keuangan infrastruktur Samisade tahap dua bisa cepat dicairkan agar tidak mengalami jeda terlalu lama. “Jadi pembangunan fisiknya dijalankan, sambil mulai membuat laporan juga, supaya bantuan keuangan infrastruktur Samisade tahap kedua cepat dicairkan,” imbuhnya. (Asb)

Tags: