Anggarkan Rp 60 Milyar, Pemkot Bogor Renovasi Puluhan SD dan SMP di Tahun 2023

RenovasiIST: Pemkot Bogor Renovasi Puluhan SD dan SMP di Tahun 2023.(foto: axl/hrb)

Kota Bogor, HRB – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana mengeluarkan anggaran kurang lebih Rp 60 milyar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor, yang akan digunakan untuk memperbaiki 46 sekolah dasar (SD) dan 15 sekolah menengah pertama (SMP) yang kondisinya rusak dan sudah tidak layak pakai.

Rencana tersebut diutarakan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bogor, Hanafi yang menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pendataan sekolah-sekolah yang mengajukan renovasi melalui aplikasi Singgasana. Disdik juga melakukan pemetaan lapangan pada sekolah tersebut dan menentukkan sekolah yang mendapatkan intervensi.

“Untuk skema pembiayaannya alternatif pertama dari APBD Kota. Ada informasi terkait dengan skema pembiayaan dari pusat tapi belum dapat informasi jelas terkait itu,” ucap Hanafi, Selasa (27/9/2022).

Meskipun Pemkot Bogor sudah merencanakan untuk melakukan renovasi untuk puluhan SD dan SMP yang ada di Kota Bogor. Namun, Hanafi masih belum bisa memastikan kapan realisasi renovasi tersebut akan dilaksanakan, karena masih dalam pembahasan dengan DPRD Kota Bogor. Ia berharap, seluruh rencana tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan target.

“Mudah-mudahan di 2023 tidak ada lagi sekolah yang rusak. Dari eksekutif dan legislatif sudah sama persepsinya tinggal realisasi tinggal pembahasan di DPRD sampai APBD 2023 ditetapkan,” ujarnya.

Baca juga:  KPK Harus ‘Selidiki’ LHKPN Pejabat Pemkab Bogor

Mantan Kepala Bappeda Kota Bogor itu pun mengatakan, sebenarnya untuk renovasi sekolah yang ada di ‘Kota Hujan’ sendiri, sampai saat ini memang sudah berjalan. Namun, renovasi perlu dilakukan sebab banyak bangunan sekolah yang sudah ada sejak zaman Inpres dan notabene sudah berumur puluhan tahun.

“Sebetulnya, renovasi kita lakukan setiap tahun baik pada sekolah yang mengalami kerusakan ringan, sedang, dan berat. Tapi di 2023 nanti agak besar, karena banyak sekolah yang perlu diperbaiki,” katanya.

Ke depan, Hanafi menuturkan pembangunan renovasi tersebut akan berlangsung secara bertahap. Selain karena kemampuan keuangan yang tidak mampu dilakukan secara keseluruhan, keterbatasan SDM untuk evaluasi dan kontrol pun juga jadi penyebabnya.

Meski direnovasi, Hanafi pun menjamin jika kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah-sekolah tersebut akan terus berjalan. Alternatif yang dipilih antara lain menggunakan ruang kelas yang tersisa atau memindahkan sementara KBM ke sekolah terdekat.

“Mudah-mudahan KBM di sekolah-sekolah ini tidak akan terganggu dengan adanya aktivitas renovasi. Namun, kami juga sudah menyiapkan beberapa solusi agar KBM tetap berjalan,” pungkasnya. */Axl

Tags: