Anggota DPRD Jabar, Kritisi Dugaan Pungli SMAN 1 Cileungsi

CILEUNGSI-Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Cecep Gogom yang merupakan Politisi Partai Gerindra ini, mengatakan jika dugaan pungutan yang dilakukan oleh pihak SMAN 1 Cileungsi, dalam bentuk apapun adalah suatu hal yang melanggar aturan. Apalagi jika alasan utama dilakukannya pungutan tersebut adalah untuk membayar tenaga honorer di sekolah.

“Kami dari DPRD sudah memperjuangkan agar tenaga honorer di bidang pendidikan, untuk mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah. Dan itu sudah direalisasikan,” kata Cecep Gogom, kepada HRB, Senin (23/08/2021).

Politisi Partai Gerindra ini, menegaskan tidak ada alasan bagi lembaga pendidikan negeri meminta pungutan kepada orang tua siswa dengan dalih untuk membayar gaji honorer. Sebagai anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat yang membidangi pendidikan, Gogom akan menindaklanjuti laporan mengenai adanya pungutan di SMAN 1 Cileungsi, baik untuk siswa baru ataupun siswa yang naik kelas.

“Pasti akan kita tindaklanjuti dan kita kroscek di lapangan melalui kantor cabang dinas pendidikan provinsi di kabupaten Bogor,” ujarnya.

Gogom mengatakan, pemerintah sudah berkomitmen untuk memfasilitasi pendidikan dengan alokasi anggaran yang cukup besar. Hal itu guna meringankan beban masyarakat, sehingga tidak perlu lagi mengeluarkan anggaran agar anaknya bisa mengenyam pendidikan.

“Pemerintah sudah memfasilitasi semua kebutuhan pendidikan. Jadi tidak dibenarkan adanya pungutan terhadap orang tua siswa,” tukasnya.

Sebelumnya, orang tua murid mengaku, adanya partisipasi dari orang tua akan dipergunakan pihak sekolah untuk membayar gaji gunu honorer serta peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik. Selain itu, dana tersebut juga akan dipergunakan untuk membeli konsumsi di sekolah.

Baca juga:  Pohon Tumbang, Jalan Jonggol Macet Hingga 2 KM

“Kami memang diundang untuk rapat dengan sekolah. Dalam rapat tersebut perwakilan sekolah dan komite menjelaskan jika dana dari pemerintah tidak cukup untuk membiayai berbagai keperluan sekolah, kata JS salahsatu orang tua siswa SMAN 1 Cileungsi.

Menurut JS, dari hasil pertemuan tersebut orang tua murid diharapkan berpartisipasi untuk membantu sekolah untuk memenuhi berbagai kebutuhan operasional sekolah. Salahsatunya adalah untuk membayar gaji puluhan tenaga honorer di SMAN 1 Cileungsi.

“Bilangnya sih untuk membayar gaji guru honorer, meningkatkan kesejahteraan guru serta untuk konsumsi,” tuturnya.

Dirinya membeberkan, jumlah uang yang diminta oleh pihak sekolah dari orang tua siswa yakni minimal Rp 1,2 juta. Jadi jika ada yang menyumbang Rp 1 juta ke bawah tidak diterima oleh pihak sekolah.

“Jadi sumbangannua itu minimal Rp 1,2 juta. Kalau kurang dari Rp 1 juta, pihak sekolah tidak mau menerima. Kalau lebih ya lebih bagus,” ujar JS.

Kepala Sekolah SMAN 1 Cileungsi, Apandi yang dikonfirmasi terkait hal ini belum bisa memberikan statemennya, meski sudah beberapa kali dihubungi melalui telepon selularnya. Begitupun dengan Humas SMAN 1 Cileungsi yang tidak mau merespon konfirmasi dari wartawan.(Fik/As)