Bojonggede, rakyatbogor.net – Saat ini kawasan Bojonggede, khususnya Statsiun masuk kategori semrawut. Tak hanya dari sisi lalu lintas sebagai akibat dari banyaknya angkutan kota (angkot), ojek dan kios-kios pedagang yang berjejal di kiri dan kanan jalan, tapi juga karena tata kota yang kurang begitu baik seiring dengan tumbuhnya kawasan perumahan.
Sayang seribu sayang, upaya penataan kawasan yang berdekatan langsung dengan Cibinong ini sepertinya hanya angin lalu. Padahal, dulu Pemkab Bogor pernah punya sejumlah rencana ciamik yang konon, akan menjadikan Bojonggede sebagai titik simpul wajah modern
Kabupaten Bogor.
Bahkan, Direktur Prasarana Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Edi Nursalam pada tahun 2019 lalu pernah mengatakan, Desa Susukan adalah lokasi yang sudah dipilih untuk pengembangan Transit Oriented Development (TOD). Selain ada Stasiun Bojonggede, kata Edi saat itu, Desa Susukan juga ujung dari jalan Tol Antasari-Depok (Desari) yang menghubungkan Kota Depok dengan Jakarta Selatan. ”Nanti kita bangun shelter di situ, kemudian itu bisa bangun terminal tipe A,” katanya ketika itu.
Edi menyebut, pengembangan TOD di wilayah tersebut, kata Edi juga, akan berdampak besar dari sisi ekonomi wilayah Kecamatan Bojonggede. Salah astunya, membuat kelancaran pengguna angkutan umum dari berbagai daerah. Diakui Edi lagi, pengembangan TOD sendiri sudah dibuat BPTJ di beberapa terminal tipe A, salah satunya di Terminal Baranangsiang, Kota Bogor. ”Mungkin nanti berkembang juga ke Jatijajar, ke Cibinong, nanti kita bicarakan lebih lanjut,” ungkapnya.
Nantinya, lokasi itu jadi pusat bertemunya transportasi publik mulai dari kereta, bus dan angkutan kota. Pembangunan TOD itu akan menggandeng pihak swasta. Di lokasi TOD nantinya, akan dibangun terminal tipe A, pusat perbelanjaan, apartemen/rusun. Dipastikan,
TOD akan jadi pusat ekonomi baru bagi Kecamatan Bojonggede Hal ini pun langsung diamine Kepala DKPP Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika yang ketika itu menjabat sebagai Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bappedalitbang Kabupaten Bogor.
Kata Ajat, rencana pembangunan terminal tipe A oleh BPTJ akan dibarengi dengan tekad Pemkab Bogor membuat Cibinong Raya menjadi pusat kegiatan Kabupaten Bogor. Nantinya, kawasan Kecamatan Bojonggede akan menjadi titik simpul wajah modern Kabupaten Bogor.
Dia juga memaparkan, kehadiran tol Jagorawi II, juga merupakan salah satu unsur dimana rencana pembangunan akan dipusatkan di sisi barat Kabupaten Bogor. “Warga barat Kabupaten Bogor nanti enggak usah ke Stasiun Bogor bila mau bepergian. Cukup ke sini (TOD Bojonggede), karena tol Jagorawi II itu akan nyambung ke Dramaga dan belok ke sini. Kasihan Kota Bogor tuh, sudah lebih 150.000 kendaraan per hari. Makin macet. Nanti, kendaraan akan bergeser ke kita (Kabupaten Bogor),” jelas Ajat lagi.
Ajat juga menegaskan, pembangunan di Kabupaten Bogor yang hanya bersandar pada APBD tidak akan mencukupi. Jadi perlu investor agar perkembangan daerah lebih cepat. Dia juga memaparkan, rencana pembangunan TOD Bojonggede saat ini masih pada tahap kajian di Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW). ”Jadi kalau masih ngandelin APBD sepenuhnya, (proyek TOD) tidak akan jalan. Jika terlalu pelan, kapan beresnya dan majunya Kabupaten Bogor,” tandasnya. (fuz)
-
Pengumuman PSU DPKPP
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat