Cisarua, rakyatbogor.net – Obyek wisata Telaga Warna di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor kini mulai kehilangan pamornya sebagai salah satu destinasi wisata tertua di kawasan Puncak. Hal itu seiring munculnya objek wisata baru, yakni Telaga Saat yang kini mulai ramai dikunjungi wisatawan.
Pada era 80-an, Telaga Warna kerap dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah karena sejuta pesona yang dimilikinya. Selain itu, aura mistis yang kuat membuat lokasi wisata itu memiliki daya tarik tersendiri.
Namun seiring berjalannya waktu, mitos-mitos tentang Telaga warna yang dulu sempat ramai jadi perbincangan, kini mulai pudar seiring terus berkurangnya kunjungan wisatawan ke objek legendaris tersebut.
Hal ini pun mendapat tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor, Deni Humaedi. Pihaknya ingin Telaga Warna tetal menjadi objek wisata yang memiliki konsep berbeda dengan telaga-telaga lain pada umumnya.
“Misalkan jadi objek wisata tapi ada self healing terapisnya, dengan sisi mitos-mitosnya lebih dikuatkan lagi,” ujarnya.
Dengan begitu, lanjut dia, Telaga Warna akan memilik pasar wisatawan sendiri. Dan Self healing, kata dia, sebuah proses penyembuhan luka batin atau mental yang dilakukan secara mandiri.
“Luka batin ini dapat disebabkan oleh banyak hal. Misalnya saja trauma masa kecil, kegagalan yang mengecewakan, dan cemas terhadap sesuatu. Dan
“Saya kira Telaga Warna cocok untuk terapis itu, selain tempat wisata, tapi tempat terapis juga,” ungkapnya.
Pihaknya menyatakan siap mendukung konsep tersebut jika pengelola berniat mengembalikan pamor Telaga Warna sebagi objek wisata alam yang legendaris dan kuat akan sisi mitosnya.
Terpisah, aktivis lingkungan Puncak, Sunyoto juga berpendapat sama, keberadaan objek wisata Telaga Warna sudah tak semenarik dulu, baik dalam hal penataan maupun unsur mistis dan mitosnya yang menjadi magnet pengunjung.
Sehingga, kata dia, tidak heran jika objek wisata itu mulai ditinggalkan wisatawan dan beralih ke objek wisata yang baru di buka seperti Telaga Saat.
“Pengelola harus terus berinovasi. kalau begitu saja, ya bakal sepi pengunjung. Padahal potensi yang dimiliki tempat itu luar biasa,” tandasnya.(asz)
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut