Badan Informasi Geospasial Ungkap Penyebab Banjir di Cigudeg

Jasinga – Badan Informasi Geospasial (BIG) mengungkap fakta baru penyebab banjir bandang di sungai Cidurian, Kabupaten Bogor, beberapa hari lalu. Dari hasil investasi yang dilakukan BIG, penyebab banjir yang terjadi di Kecamatan Cigudeg, Jasinga, Nanggung dan Sukajaya, karena adanya perubahan alur sungai Cidurian di desa Kalong Sawah, Kecamatan Jasinga.

Perubahan alur sungai ini terlihat dari analisa citra satelit yang dilakukan secara berkala.

“Didapatkan fakta telah terjadi perubahan alur sungai di Desa Kalongsawah, Kecamatan Jasinga pada 2020,” terang Koordinator Bidang pemetaan Kebencanaan dan Perubahan Iklim BIG, Ferrari Pinem dalam keterangan tertulisnya, Rabu 15 September 2021.

Ferrari menyebutkan, hasil citra temporal pada 2019 menggambarkan adanya perubahan aliran signifikan dalam rentang Desember 2019 hingga Agustus 2020.

Perubahan alur sungai ini, lanjut Ferrari, telah membentuk aluran baru di sungai Cidurian. Aliran sungai baru itu terjadi karena adanya bendungan irigasi yang diduga rusak atau jebol karena tidak kuat menahan debit air.

Awalnya, aliran baru  sungai tersebut memiliki volume yang kecil. Namun bertambah besar seiring sungai yang lama tidak mengalirkan air akibat proses sedimentasi atau pengendapan yang terus-menerus.

“Pengendapan yang terus terjadi membuat terbentuk lekukan yang semakin tajam dan akhirnya membentuk neck atau sumbatan aliran,” terang Ferrari.

Neck ini kemudian membuat aliran air terhambat yang memicu matinya sungai dan akan menjadi danau tapal kuda atau Oxbow Lake di suatu waktu.

Dari hasil investigasi ini, Ferrari menduga pengendapan yang terjadi di wilayah tersebut akibat material longsor yang terbawa aliran dari daerah hulu.

Baca juga:  Distanhorbun Diminta Optimalkan Penyuluhan Pertanian

Hal itu diperkuat dengan peristiwa longsor yang terjadi di Kecamatan Sukajaya, dan Cigudeg pada Januari 2020.

“Bila kita telusuri ke daerah hulu seperti Kampung Urug di Sukajaya, masih banyak ditemukan sisa-sisa material longsor,” terang dia.

Material longsor ini besar kemungkinan terbawa aliran sungai dan terendapkan di wilayah hilir, terutama pada wilayah yang mengalami penurunan gradien sungai.

Ia pun memberikan rekomendasi agar dilakukan antisipasi mitigasi terhadap beberapa wilayah pemukiman di Desa Kalongsawah.

Sebab, wilayah tersebut bisa saja hilang di kemudian hari apabila tidak diupayakan penguatan mitigasinya.

“Pengerukan sedimentasi bisa juga dilakukan, khususnya di daerah aliran yang mengalami penyumbatan. Tentunya, semua upaya ini masih perlu didiskusikan lebih lanjut, terutama dari sisi efektifitas dan efisiensinya,” kata Ferrari.

Investigasi ini dilakukan BIG bersama BPBD Kabupaten Bogor dan dinas terkait menyusul banjir bandang yang teradi di Kecamatan Cigudeg, Jasinga, Sukajaya, Nanggung pada 6 September 2021.

Banjir bandang yang disebabkan meluapnya air sungai Cidurian ini bulan kali pertama terjadi.(dkw)

Tags: , , ,