Sukamakmur, HRB
Kesenjangan sarana dan prasarana antara wilayah kecamatan di perkotaan dibandingkan dengan wilayah kecamatan di perbatasan cukup kontras, ibarat perbukitan terlihat sekali terjal dan curam.
Seperti di sepanjang jalan raya Sukamakmur, meski indahnya pemandangan perbukitan terlihat saat matahari masih menyapa Bumi, namun minimnya lampu penerangan jalan (PJU) membuat sebagian besar wisatawan memilih untuk tidak berkendara di jalur tersebut, utamanya di saat malam hari.
Kesenjangan pembangunan nampaknya juga masih dialami oleh masyarakat dusun dan pedesaan di wilayah Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Cianjur.
Pada Senin (26/6) lalu, saat kegiatan Boling, kawasan ini digadang-gadang oleh Plt. Bupati Bogor menyimpan potensi wisata alam yang dapat meningkatkan PAD dari sektor wisata dan sektor pemberdayaan UMKM Kepariwisataan.
Namun, faktanya fasilitas PJU di wilayah Sukamakmur masih minim, sehingga suasana gelap pada malam hari membuat rawan berkendara saat melintas di jalan yang berada di jalan perbukitan dan lembah yang gelap.
Satgas Lingkungan Kecamatan Sukamakmur, Doni, Desa Sukawangi, mengatakan, jalan pedesaan sampai perbatasan ‘Ncan Ca’ang’ (belum terang-Red). Justeru pengelola wisata berinisiatif pasang lampu di tiang listrik untuk penerangan akses menuju obyel wisata. Apalagi kalau dari arah Desa Sukaharja yang berbatasan dengan Desa Sukawangi masih minim PJU.
“Ca’ang, kalau pas lewat ada rumah warga, kalau pas ada warung atau tempat wisata di pinggir jalan. Itu juga jaraknya ga berdekatan seperti perkotaan,” ujarnya, Selasa (4/7/2023).
Terpisah, salahsatu warga menuturkan keluhan tersebut, terkait ketidaknyamanan pengendara saat melintas di jalan Sukamakmur pada malam hari juga dikeluhkan pemotor. Hal itu diakuinya dikarenakan jalanan tersebut yang selalu sepi dan gelap.
“Mungkin karena sepi jarang rumah dan gelap, jadi kalau belum terbiasa takut lewat sini sendirian malam-malam,” ucap Syahrudin, pemotor yang sedang berteduh diwarung pinggir jalan arah Wargajaya saat hujan mengguyur.
Camat Sukamakmur Bakri Hasan mengatakan, infrastruktur jalan sudah mulai baik kondisinya saat ini, namun penerangan jalan belum terpenuhi seluruhnya, terutama
jalur wisata yang menjadi penyebab jumlah wisatawan belum mengalami peningkatan.
“Pengelola wisata Cipamingkis dan Vila Khayangan pernah ditanya, biasanya ada 1000 pengunjung, akan tapi karena penerangan jalannya minim jadi hanya 300 orang setiap minggunya yang berkunjung,,” jelas Bakri.
Bakri Hasan juga mengatakan, PJU hanya dipasang di beberapa titik saja, bahkan kurang dari 30 persen. “Sedangkan potensi wisata alam di wilayah Kecamatan Sukamakmur memiliki potensi untuk Penghasilan Asli Daerah (PAD) lebih besar dari sektor pariwisata,” katanya.
Akyivis peduli lingkungan Bogor Timur, Sabilillah, turut buka suara. Disebutnya Sukamakmur ‘Ncan Ca’ang’ lantaran faktor terbatasnya jumlah pengadaan PJU dari Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor. “Kalau kecamatan perbatasan hanya dapat jatah 10 pemasangan PJU untuk 10 titik, lalu kapan Bogor Ca’ang,” tanyanya.
Menurutnya, jika dibandingkan Cibinong Raya, atau Jonggol dengan Sukamakmur maka kesenjangan cukup ‘terjal dan curam’. “Plt Bupati kudu gercep soal program Bogor Ca’ang, di Kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Cianjur maupun Karawang Barat,” tutupnya. (Asb)
Tags: jalan gelap
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut