Banyak Makan Korban, Proyek Pengurugan Tanah di Puspasari Harus Ditindak Tegas

CITEUREUP.HRB

Keberadaan proyek pengurugan tanah di sebuah lahan eks gudang pabrik seluas 2,4 Hektare di Desa Puspasari Kecamatan Citeureup, berdampak kotornya jalan hingga memakan korban yang dialami pengendara roda dua yang berjatuhan. Pihak desa pun segera memanggil pimpinan proyek tersebut.

Aktivitas yang berjalan kurang lebih 1 bulan tersebut, sebelumnya dilakukan pengecekan oleh pihak kecamatan setempat. Namun, nyatanya hingga kini masih berjalan dan membuat sepanjang jalan puspasari kotor, sepertii depan kantor desa, depan SDN Puspasari dan depan SMP 1 Citeureup

“Secepatnya saya panggil pimpinan proyeknya. Karena ini sudah meresahkan pengguna jalan, dan pihak desa belum mengizinkan adanya proyek tersebut,” kata Sekdes Puspasari, Sofi kepada rakyatbogor.net, Senin (04/10).

Menurut Sofi, sebelumnya pengelola sudah dilakukan pemanggilan bersama RT RW, untuk melengkapi perizinannya. Namun hal itu, diakui pengelola sudah memiliki legalitas izin dari warga yang tidak memenuhi persyaratan.

“Izin segelintir warga itu tidak dibenarkan. Makanya kita panggil lagi untuk penegasan,” jelasnya.

Baca juga:  DPKPP Tegur Pengelola Villa Opung Terkait Legalitas

Sementara itu, Kasie Trantib Kecamatan Citeureup, Yanres Reke yang dikonfirmasi hal ini, baru mengatakan akan melakukan oengecekan lokasi.

“Segera dicek dengan anggota,” singkatnya.

Sebelumnya, Wawan (37) mengeluhkan hal ini. Pasalnya keberadaan proyek tersebut, sepanjang jalan mendadak kotor bececer tanah galian, dan dirasa menganggu kenyamanan.

“Kacau bikin jalan kotor dan ngebul. Bahayanya kalau hujan, pasti licin dan mengancam pengguna jalan,” kata Wawan (37) warga setempat.

Warga lainnya, Iril (40) mengaku sejak adanya proyek pengurugan dibdesanya, banyak memakan korban terutama pengendara roda dua yang melintah di jalan tersebut.

“Banyak pemotor yang jatuh pas hujan kemarin,” ujarnya.

Iapun berharap, pemerintah untuk mengambil langkah tegas untuk menegur pemilik proyek tersebut, agar dampak yang ditimbulkan tidak melebar.

“Harus ditegur itu bila perlu hentikan., perhatikan dampak jalannya. Karena banyak pemotor yang jatuh, ditambah saat ini sudah banyak anak yang masuk sekolah yang berlalu lalang dijalan,” tutupnya.(As)

Tags: , ,