BBKSDA Jabar : Akibat Tambang Kapur, Monyet Ciampea Turun Gunung  

Ciampea, rakyatbogor.net – BBKSDA Jawa Barat dan LSM Internasional Animal Rescue atau IAR Bogor batal menangkap monyet ekor panjang di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.

Keeper IAR Bogor Ruli menuturkan, empat buah kandang jerat yang dibawa polisi hutan BBKSDA Jawa Barat akhirnya tidak bisa digunakan karena proses penangkapan monyet ekor panjang di Ciampea bakal tidak akan efektif.

“Ada 59 monyet ekor panjang yang hidup berkelompok, kalau kita tangkap beberapa ekor di antaranya, teman-temannya pasti menyerang petugas. Selain itu, jumlah personel (BBKSDA Jawa Barat dan IAR Bogor) dan kandang jerat yang kurang. Plus, habitatnya yang memang di Gunung Kapur dekat dengan pasar dan pemukiman warga, maka kami batalkan niat menangkap mereka,” kata Ruli.

Sementara itu, polisi hutan BBKSDA Jawa Barat Dani Hamdani mengaku kesulitan dalam menanggani monyet ekor panjang yang berkonflik dengan manusia di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.

Hal itu karena, bahwa terjadinya konflik tersebut diakibatkan ulah manusia yang telah menggangu habitat monyet ekor panjang. Semakin lama, ia melihat bahwa luas Gunung Kapur dan hutannya, semakin berkurang karena adanya aktivitas usaha tambang.

Baca juga:  Todongkan Senjata Tajam, Pelaku Curas di Minimarket Gondol Uang Puluhan Juta

“Habitat monyet ekor panjang di Gunung Kapur semakin berkurang luasnya, hingga ketersedian makanannya pun juga ikut berkurang. Mereka akhirnya sering turun gunung untuk mencari makan di pemukiman warga maupun Pasar Ciampea Baru,” kata Dani Hamdani.

Ia menambahkan, berdasarkan pengamatannya bersama IAR Bogor, terdapat 59 ekor satwa primata tersebut kerap mencari makan di tempat pembuangan sampah sementara di Pasar Ciampea Baru.

” Jadi, kalau mau mencegah mereka turun gunung, ketersediaan pakannya di Gunung Kapur harus terpenuhi, lalu pengeloal Pasar Ciampea Baru harus membuat tempat pembuangan sampah sementara yang tertutup hingga tidak menarik minat monyet atau kera ekor panjang,” tambahnya.

Dani menjelaskan, cara lain agar tidak terjadi konflik antara manusia dengan monyet ekor panjang, yaitu dengan cara tidak membiasakan diri memberikan makan kepada satwa primata tersebut.

Untuk monyet ekor panjang itu jangan sekali-kali dikasih makan, nanti kalau sudah jadi kebiasaan dan datang lagi ke pemukiman warga. Yang datang juga tidak hanya satu ekor, ia bisa membawa kawanannya,” jelas Dani. (HN)