Kota Bogor – Pekerjaan revitalisasi Jalan Suryakencana di Kecamatan Bogor Tengah, kini menuai sorotan dari berbagai pihak. Pasalnya, proyek betonisasi jalan yang menghabiskan anggaran sebesar Rp 30 miliar dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) itu, sudah mengalami retak-retak sebelum rampung menyeluruh.
Bahkan, ketinggian jalan utama dengan trotoar sama tinggi tanpa ada pembatasan jalan. Apalagi sata hujan, keadaan jalan licin sampai mengakibatkan rawan kecelakaan.
Menurut Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, Ada beberapa hal teknis yang harus dikoreksi sejak awal, namun permasalahan waktu yang mengakibatkan adanya sejumlah titik yang kurang sinkron.
“Nantinya harus disesuaikan. Rencana kita pasang bollard pengaman pejalan kaki di beberapa titik,” ucapnya, Kamis (9/12/2021).
Sementara itu, dari sudut pandang Pengamat Kontruksi, Thoriq mengaku, untuk pembatas badan jalan dengan trotoar, elevasi atau ketinggiannya sama, tidak masalah apabila ada pembatas dari kanstin atau lainnya.
Kendati demikian, Thoriq menilai diduga ada penyimpangan spesifikasi pada pekerjaan jalannya karena sudah retak-retak sebelum digunakan.
“Bila dilihat hasil dari pekerjaan tersebut jelas adanya penyimpangan spesifikasi dalam pelaksanaannya. Hanya saya belum dapat secara detail bentuk penyimpangannya karena belum melihat gambar perencanaannya. Akan tetapi saya berani mengatakan adanya penyimpangan spek,” pungkasnya. (mth)
-
Pengumuman PSU DPKPP
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat