Bendahara Desa Kabur Bawa Uang, DPRD : Rekruitmen Perangkat Desa Harus Profesional

Bendahara Desa KaburIST: Bendahara Desa Kabur Bawa Uang, DPRD : Rekruitmen Perangkat Desa Harus Profesional.

Jasinga, HRB – Terkait oknum Bendahara Desa Pangaur, Kecamatan Jasinga diduga kabur membawa uang ratusan juta rupiah Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) menjadi sorotan publik, salah satunya dari Anggota DPRD Kabupaten Bogor Daerah Pemilihan (Dapil) V (Lima) Nurodin, menyoroti kejadian itu apakah murni kejahatan atau memang sistemnya yang lemah.

“Saya sih melihatnya gini, itukan dipalsukan ya jadi secara prosedur memang dia dilewati artinya kalau pencairan nya, dokumen nya ada semua dipalsukan,” ungkap Nurodin kepada wartawan kemarin.

Pria yang akrab disapa Jaro Peloy itu mengatakan, kedepan mekanisme tata cara perekrutan perangkat desa tidak hanya sebatas kedekatan dan kepercayaan saja melainkan harus lebih selektif agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

“Kembali lagi kepada moralitas mentalitas jadi memang harusnya kedepan untuk rekruitmen perangkat desa itu selektif gitu, tidak hanya dekat lalu percaya dan akhirnya seperti itu,” katanya.

Atas kejadian tersebut, Jaro Peloy yang juga Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi Partai Kesatuan Bangsa (PKB) Daerah Pemilihan (Dapil) V (Lima) itu menegaskan, tentunya harus ada pengawasan yang lebih diperketat lagi.

“Kalau bicara pengawasan tentu dengan kejadian ini harus diperketat lagi minimal karena yang membayarnya nya bank ya minimal dikonfirmasi dong harusnya, ada konfirmasi ke Kades karena inikan pencairanya kalau sekarang Giro ya jadi ketika ada permohonan pencairan rekening tersebut harusnya ada konfirmasi dulu dari bank kepada kepala desa yang memang lebih bertanggung jawab,” katanya.

Baca juga:  Pedagang Kecil di Jonggol Curhat Soal Banyak Waralaba

Jaro Peloy yang juga pernah menjadi Kepala Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya itu mengatakan, seharusnya KTP asli Kepala Desa dibawa pada saat pencairan giro di bank.

“Tapikan kebiasaan memang maaf ya ini harus juga dicari tau apakah memang KTP-nya dipegang oleh bendahara atau tidak harusnya pada saat pencairan itu kan kalau misalkan spesiment itu antara kepala desa dan bendahara desa terus di verifikasi oleh sekdes dalam hal request Giro nya itukan, kemudian bank nya spesiment itu kan dua kepala desa dan sekdes,” katanya.

Jaro Peloy berharap, jika memang kejadian itu sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian diharapkan kasus tersebut dapat segera terungkap secara terang benderang.

“Ini kalau menurut saya ya mungkin tahapan penyedikan penyelidikan oleh pihak kepolisian terus kemudian perlu juga kejadian ini apakah murni kejahatan bendahara atau memang tadi sistemnya lalu kemudian lemah sehingga hal itu bisa dilakukan,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Dikabarkan kabur dengan membawa uang dana desa senilai ratusan juta rupiah, seorang oknum bendahara Desa Pangaur, Kecamatan Jasinga disinyalir palsukan tanda tangan.

Bahkan, dari kejadian tersebut Viral template seorang Bendahara Desa Pagaur, Kecamatan Jasinga, diduga kabur membawa uang ratusan juta rupiah Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) untuk keluarga penerima manfaat (KPM).

Bahkan dalam template itu seorang bendahara perempuan berinisal HH berusia 28 tahun itu setelah diberhentikan kini dijadikan sayembara siapa yang menemukan bakal diberikan imbalan Rp 10 Juta rupiah. (Fex)

Tags: