Beton Jalan Suryakencana Membahayakan, Dinas PUPR: Warga Tidak Hati-Hati

Kota Bogor, rakyatbogor.net – Revitalisasi Jalan Suryakencana, Kecamatan Bogor Tengah, dari semula menggunakan bahan aspal kini menjadi beton pedestrian telah menimbulkan sorotan dari warga lantaran membahayakan ketika cuaca sedang hujan.

Tidak sedikit warga yang melintas di jalan beton pedestrian dari anggaran PEN Rp30 miliar ini merasa waswas karena jalanan licin, terlebih tidak ada pembatasnya. Salah satu warga Jalan Roda, Babakanpasar, Rian mengaku sejak awal pembangunan hingga saat ini, seringkali was-was saat melintasi jalan utama Suryakencana yang baru dibangun dan kini terlihat sejajar dengan trotoar di sebagian besar titik.

Apalagi, kata dia, belakangan Kota Bogor sering dilanda hujan deras. Alhasil, jalan terasa lebih licin. “Ada beberapa pengendara yang pernah tergelincir, mungkin licin saat hujan.

Ya kadang takut juga kalau (jalan utama) sejajar sama trotoar, mungkin harus dipasang pengaman kalau jadinya mau sejajar gitu,” katanya.

Sementara itu, menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi terjadinya beberapa kejadian yang dialami warga itu karena kesalahan warga yang tidak hati-hati saat melintas di jalan beton pedestrian Suryakencana.

“Itu faktor dari kehati-hatian mereka yang kurang sehingga bisa tergelincir dan sebagainya. Kalau ada mobil yang terperosok kesisi kanan karena licin dan sebagainya, itu karena ketidaksabaran mereka dalam mengantri,” jelasnya.

Baca juga:  21 Orang Pengedar Narkoba Diciduk Polisi

Chusnul mengaku, memang Jalan Suryakencana masih belum diberikan pembatas karena masih proses pengerjaan. “Kenapa tidak diaspal karena kita ingin meningkatkan lingkungan disitu agar ada perubahan,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Komisi III Zaenul Mutaqin mengatakan, proyek revitalisasi Jalan Suryakencana dinilai tidak memiliki dampak yang besar terhadap masyarakat sekitar. Bahkan, yang ada hanya penataan dan mementingkan estetika.

“Kita lihat secara kasat mata apa yang berubah disini, hampir tidak ada,” tegasnya saat sidak diikuti Wakil Ketua Komisi III Edi Darmawansyah serta anggota Komisi III Pepen Firdaus, Sopian, Karnain Asyhar, R. Laniasari, Dodi Setiawan dan R. Oyok Sukardi, Selasa (14/12/2021) kemarin.

Anggota DPRD Kota Bogor dari Fraksi PPP ini juga merasa heran dengan penggantian dari semula jalannya dari aspal kini menjadi jalan beton.

Disinggung soal banyak warga yang mengeluhkan jalannya menjadi licin saat hujan, menurut Kang ZM sapaan akrabnya, hal itu dikarena mungkin pekerjaan belum selesai. “Kalau masalah banyak tergelincir, jalanan licin dan sebagainya.

Pertama ini karena pekerjaan belum selesai. Kedua, saya juga tidak paham dari aspal diubah menjadi beton. Saya pikir awalnya akan pakai paving block atau batu alam, ternyata pakai beton. Sedangakan, beton ini notabenenya lama kelamaan akan menjadi licin,” pungkasnya. (mth)