Bima Arya Ungkap Jurusnya Dalam Memimpin Kota Bogor

Wali Kota Bogor, Bima Arya SugiartoWali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto.

Balaikota, HRB – Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengemukakan hal tentang leadership, di mana seorang pemimpin seharusnya menjadi leader dan contoh bagi masyarakat luas.

Dia pun mencontohkan pada kepemimpinan dirinya sebagai Kepala Daerah di Kota Hujan sejak awal menjabat 9 tahun silam hingga saat ini.

Sebagai pemimpin, ia harus melakukan perubahan dan pembenahan di lingkup kerja yang dipimpinnya.

“Perubahan itu bukan hal yang mudah. Saya akan cerita apa saja tantangan yang ada di kota di Indonesia dengan contoh Kota Bogor. Apa yang bisa kita lakukan untuk itu,” ujar Bima Arya dalam keterangannya yang diterima, Senin (3/10/2022).

Ia menjelaskan beberapa materi yang disampaikan terkait identitas suatu kota yang perlu dibangun, tentang pembangunan karakter, tentang toleransi kebersamaan dalam keberagaman, menjadi pelayan masyarakat hingga menciptakan pondasi pembangunan untuk kemajuan kota dan meningkatkan sumber daya manusia.

Bima bercerita sembilan tahun lalu dirinya disumpah sebagai Wali Kota Bogor untuk bisa menjalankan tugasnya. Dari sana kemudian ia mulai melakukan berbagai pembenahan yang bisa dilakukan dalam jangka pendek dengan menjadi top leader.

Setelah itu kemudian masuk kepada sistem birokrasi yang mudah dan cepat untuk melayani warga dengan melakukan reformasi birokrasi.

Bima menyadari bahwa menjadi seorang pemimpin selain melakukan perubahan pada jangka pendek dan menengah juga harus menyiapkan pondasi jangka panjang.

Untuk itu berbagai program inovasi dan penataan kota di Kota Bogor juga beriorientasi pada masa depan.

“Kita pastikan ikhtiar-ikhtiar apa saja yang kita lakukan untuk memastikan pemerintahan itu untuk semua. memastikan bahwa semua gagasan didengar. Memastikan semua orang bisa menyampaikan pendapatnya. Untuk itu rencana pembangunan jangka panjang di Kota Bogor di tahun 2014 digodok dengan teman-teman kampus dan elemen masyarakat,” katanya.

Tagline Bogor Berlari yang diambil di masa periode kepemimpinan yang kedua ini bukan tanpa tujuan. Karena, tambah Bima yang juga Wakil Ketua Umum DPP PAN itu, semua pelayan masyarakat atau birokrasi harus ikut berlari untuk mengejar dan melayani warga.

Baca juga:  Tekan Aktifitas Liburan Nataru, Pemkot Bogor Terapkan Wisata Wajib Vaksin

“Briefing staf dilakukan di tempat-tempat yang tidak biasa untuk menyampaikan pesan yang kuat, saya tidak mau cara yang biasa. Saya tidak mau hasil yang biasa dan semua harus turun ke bawah agar hasilnya semua luar biasa,” tegasnya.

Saat ini pembangunan jangka pendek menengah dan pondasi pembangunan jangka panjang di Kota Bogor pun sudah bisa dilihat. Inovasi pelayanan publik, reformasi birokrasi dengan mal pelayanan publik, penataan PKL dengan relokasi dan pembangunan ruang terbuka publik.

Kemudian penataan sistem transportasi yang terintegrasi dan berbagai program kebijakan lainya baik yang sudah selesai dikerjakan maupun sedang dalam tahap proses pengerjaan.

“Ini adalah ikhtiar, nilai yang ditanamkan. Untuk menjelaskan spirit kota itu seperti apa. Pemimpin tidak boleh terjebak pada masa hari ini, tapi kita juga harus berorientasi pada masa depan,” ujarnya.

“Seringkali pemimpin terjebak pada hasil yang cepat. padahal kita juga harus menyiapkan masa depan menjemput masa depan. Untuk itu butuh keberanian, butuh komitmen untuk menjemput masa depan,” tambah dia.

Diketahui, Bima menyampaikan hal mengenai leadership ini karena menjadi mentor dalam kegiatan Supermentor-27 di Ballroom XXI Djakarta Theater, Jakarta, Minggu (2/10/2022) malam, yang mengusung tema tentang leadership, reformasi dan pengabdian.

Di hadapan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang juga hadir sebagai mentor dalam kegiatan Supermentor-27 yang digelar Foreign Policy Community Of Indonesia (PCI) yang juga dihadiri oleh Founder FPCI dan Supermentor, Dino Patti Djalal, Bima Arya menjelaskan tentang ‘Menata Kota Membangun Manusia’. (Cky)

Tags: ,