Bimbel ABK Inklusi Citeureup Butuh Bantuan Donatur

Citeureup – Kepedulian Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kecamatan Citeureup terhadap perlunya anak-anak disabilitas di wilayah mereka mendapatkan pendidikan yang layak, menjadi solusi bagi warga kurang mampu yang memiliki anak berkebutuhan khusus (ABK) agar bisa bersekolah secara gratis.

Seperti yang diutarakan oleh Sri Hartati, salah satu relawan pengajar di Bimbingan Belajar Anak Berkebutuhan Khusus (Bimbel ABK) Inklusi Citeureup.

“Tujuan kami adalah untuk membantu masyarakat kurang mampu yang mempunyai anak ABK yang bisa sekolah secara gratis. Terlebih lagi, di Citeureup ini masih belum ada Sekolah Luar Biasa (SLB), sehingga jika ingin sekolah di SLB negeri hanya ada di Kelurahan Karadenan dan untuk swasta ada di Cibinong dan biayanya cukup tinggi,” tuturnya, Kamis (02/12/2021).

Tentunya, menurut Hartati ini menjadi kendala bagi orangtua yang memiliki anak ABK untuk memberikan pendidikan yang layak bagi anak mereka.

“Jarak yang jauh dan biaya yang cukup mahal menjadi alasan dari para orangtua anak ABK ini mengurungkan niatnya untuk menyekolahkan anak-anak mereka,” ucap Hartati.

Baca juga:  Hitam Pekat, Sungai Cigugur juga Diduga Tercemar, KP2C Minta Bupati Bogor Liat Pencemaran di Sungai Cileungsi

Meski begitu, Hartati yang juga memiliki anak penyandang disabilitas pun mengakui Bimbel ABK Inklusi masih menemui berbagai kendala dan permasalahan. Pasalnya, program bimbingan belajar Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Inklusi yang diadakan oleh mereka di Kecamatan Citeureup, masih kekurangan tenaga relawan pengajar dan juga alat peraga mengajar.

“Sampai saat ini untuk pengadaan alat tulis kerja (atk) dan juga yang lainnya kami masih swadaya dari relawan dan juga PPDI. Untuk tenaga pengajar sendiri, kami hanya berdasarkan pengalaman pribadi saja,” ungkapnya.

Dirinya pun berharap, bimbel tempatnya mengajar bisa mendapatkan perhatian dari stakeholder, baik itu dari pemerintah maupun swasta. Untuk mendapatkan bantuan dalam pengadaan media belajar mengajar.

“Kami sangat berharap adanya donator ataupun relawan yang benar paham tentang pendidikan SLB, sehingga bisa membantu bimbel ini. Dalam memenuhi kebutuhan kami dalam proses belajar mengajar kepada anak-anak berkebutuhan khusus yang ada di Citeureup,” tandasnya. (axl)