KOTA BOGOR – Berbagai klaster Covid-19 di Kota Bogor bermunculan, mulai dari klaster Perumahan Griya Melati Bubulak, klaster tenaga kesehatan (nakes) di Kayu Manis, klaster Pondok Pesantren Bina Madani Harjasari, dan teranyar sebanyak 11 peserta didik dan 1 pegawai Bintang Pelajar Islamic Boarding School (BP IBS) terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno menjelaskan kronologi penyebaran virus corona di lokasi tersebut. Dari data yang diperoleh, kasus positif Covid-19 di BP IBS bermula hanya berjumlah dua orang. Diketahui dua siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19 terpapar setelah mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di BP IBS yang sudah berlangsung selama dua pekan.
“Dua siswa ini baru diketahui positif Covid-19 setelah dilakukan Tes Swab mandiri. Karena pembelajaran sudah berjalan selama dua pekan dan ada riwayat kontak erat dengan pelajar yang lain, makannya berkembang menjadi 11 siswa positif Covid-19, dan satu petugas kebersihan,” kata Retno seusai mendampingi Wali Kota Bogor konferensi pers di RSUD Kota Bogor, Rabu (16/6/2021).
Berdasarkan pengakuan pihak manajemen BP IBS sudah mewajibkan seluruh peserta didiknya untuk membawa surat keterangan sehat berdasarkan hasil rapid test antigen.
Menurut Retno, saat ini seluruh penghuni baik murid, pendidik maupun pengurus di boarding school tersebut sudah melaksanakan swab test PCR.
Saat ini belum ada penambahan kasus lagi di boarding school tersebut. Untuk sementara, penghuni boarding school yang negatif lainnya tengah menjalani isolasi mandiri dengan pantauan dari Dinas Kesehatan Kota Bogor dan puskesmas setempat.
“Jadi sekarang ini semua sudah kita PCR, untuk yang negatif masih dalam pantauan. Belum ada tambahan lagi, tracing semuanya sudah bertahap kita lakukan,” jelasnya.
Sementara Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto meminta seluruh lembaga pendidikan untuk menghentikan sementara PTM, termasuk di boarding school.
“Sekarang kita minta agar dihentikan dulu semua kegiatan belajar tatap muka simulasinya. Karena ini sangat krusial. Jadi poinnya semua lembaga pendidikan, termasuk boarding school terutama. Kami minta simulasi tatap muka dan sebagainya dihentikan dulu,” kata Bima.
Kemudian, Bima juga meminta lembaga pendidikan agar berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor jika ditemukan kejadian serupa. Menurutnya langkah itu dapat mempercepat penanganan kasus Covid-19.
Tags: covid-19, covid-19 di bogor, Dinas Kesehatan Kota Bogor
-
Kejati Jabar Tahan Pembobol Kredit KUR Bank Pemerintah Ciamis
-
16 Tim Pastikan Tiket 8 Besar Piala Suratin KU-13 dan KU-15
-
APDESI Rumpin Minta Pemkab Bogor Segera Perbaiki Jembatan Leuwiranji
-
Dagang Sajam Untuk Tawuran, Dua Remaja Diamankan Polisi