Cigudeg, rakyatbogor.net – Puluhan warga Kampung Bunar RT 01/01 Desa Bunar Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor mendatangi kantor Desa Bunar. Tujuan mereka menyuarakan tuntutan terkait sikap dan arogansi ketua RW 01 kepada masyarakat yang selalu bertindak kasar dan sewenang wenang dalam melakukan penyaluran bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah pusat dan bantuan BLT DD kepada masyarakat penerima manfaat.
Akibat prilaku yang arogansi warga pun Warga pun mengadukan persoalan tersebut kepada kepala desa dan Kecamatan untuk dilakukan tindakan pemberhentian oleh kepala Desa.
”Kami bersama warga lainnya meminta kepala desa bersama Pemerintah Kecamatan Cigudeg untuk melakukan tindakan pemberhentian ketua RW Didesa Bunar karna sudah sewenang wenang dan arogan terhadap masyarakat.
Jadi kami bersama warga lainnya hanya meminta Kepala Desa tegas agar segera diberhentikan dari jabatanya sebagai RW, dan kami mendesak Pemdes agar segera melakukan proses pemilihan Ketua RW yang baru,”beber Didah warga Kampung Bunar kepada wartawan Rabu (23/02/22).
Didah menambahkan, dugaan penyunatan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) seringkali dilakukan pemotongan oleh Ketua RW berinisial KS itu, bahkan KS yang menjadi RW itu juga menyeret keterlibatan oknum Kades dan Sekdes terkait pemotongan BLT DD yang dilakukan nya.
“Ya bantuan BLT DD tahun 2020 lalu juga dipotong sebesar 300 ribu dengan alasan untuk dibagikan ke warga yang belum mendapatkan,”ungkap Didah.
Tidak hanya BLT DD saja yang dilakukan pemotongan oleh Oknum RW berinisial KS itu, bantuan sosial sebesar 100 ribu dari pemerintah provinsi pun juga Ikut dipotong sebesar 10 ribu, dengan alasan untuk pembelian metrai dan 5 ribu untuk kas Karang Taruna.
Pemotongan bantuan BLT DD dan bansos itu alasannya sudah diketahui oleh kades dan sekdes. Bahwa alasan oknum ketua RW inisial KS ini memungut pemotongan uang tersebut karena ingin memberikan ke warga lain yang belum mendapatkan bantuan. Namun setelah di tanyakan ke warga yang ingin diberikan uang, ternyata belum menerima uang tersebut dari oknum Ketua RW.
“Saya tanya ke warga yang mau diberikan uang itu, ternyata tidak ada,”ujarnya.
Hal senada juga dikatakan Ajid (60) warga kampung Kadaka RT 01/01 Desa Bunar, Ia mengeluhkan adanya arogansi ketua RW 01 yang selalu meresahkan warga dengan cara sering memarahi dirinya.
“Waktu saya mau mengambil kartu BPNT milik saya yang dipegang oleh Ketua RW KS, karna bantuan BPNT nya kan sudah beres lalu saya mau ambil kartu ATM BPNT nya ke dia, namun malah saya dimaki maki dengan kasar oleh Ketua RW,”terangnya.
Tidak hanya arogan dan sewenang wenang kepada masyarakat, ketua RW tersebut juga sering kali melakukan pemotongan bantuan program bansos yang diterima warga.
“Saya sendiri juga Korban nya yang kena marah oleh pa RW, akibat kartu bantuan BPNT yang saya mau ambil kembali malah dimarahin yang seharusnya tidak pantas untuk seorang RW melakukan arogansi kepada masyarakatnya,”keluhnya.
Intinya kami bersama warga lainnya meminta ketua RW itu diganti dan melakukan pemilihan kembali secara demokrasi oleh warga, karna sebelumnya RW yang sekarang ini tanpa melakukan proses pemilihan oleh warga setempat.
Sementara itu Kepala Desa Bunar Jajat Sudarjat membenarkan adanya pengaduan masyarakat untuk meminta pemberhentian ketua RW 01. Bahkan setelah dikonfirmasi dikantor desa bersama warga lainnya Kosasih ketua RW mengaku bahwa pemotongan BLT yang dilakukan sebesar 300 rebu itu dilakukannya.
Alasannya uang pemotongan tersebut untuk dibagikan kembali kepada warga yang belum menerima bantuan apapun, namun saya sebagai Kepala Desa tidak pernah memerintahkan untuk melakukan pemotongan kepada warga yang menerima bantuan BLT DD.
“Saya tidak mengetahui dan tidak pernah memberikan perintah kepada Ketua RW baik RT untuk memungut atau melakukan pemotongan uang bantuan apapun kepada warga yang menerima bantuan tersebut,”terangnya.
Jajat mengatakan, terkait permintaan warga untuk pemberhentian Ketua RW 01 sudah kami lakukan atas keputusan bersama pihak Pemerintah kecamatan Cigudeg dan BPD Desa Bunar.
“Saat ini Ketua RW 01 atas nama Kosasih ini, sudah kami non aktifkan dan dibebas tugaskan, untuk mengisi kekosongan Jabatan RW sementara kami PLT kan ke pihak warga, sampai ada pemilihan Ketua RW yang baru,”pungkasnya. (Ags).
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut