Cibinong, rakyatbogor.net – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Yani Hassan menyebut saat ini Bumi Tegar Beriman masuk kategori siaga. Karena itu, pihaknya menyiagakan sejumlah personel sebagai upaya mitigasi bencana.
Menurutnya, kesiapan tersebut juga tak lepas dari imbauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang meminta peningkatan kewaspadaan seiring tingginya curah hujan yang diprediksi akan terjadi selama beberapa hari ke depan yakni dari tanggal 13 sampai 15 Januari.
“Setiap saat kita selalu siaga, tetapi ketika ada peringatan seperti kita lebih ekstra lagi. Mitigasi pun sudah kita lakukan dibeberapa wilayah yang rawan terkena bencana,” kata Yani kepada wartawan, Kamis (13/1/2022).
Walaupun ada peringatan dari BMKG seperti itu, Yani mengaku jika cuaca di Kabupaten Bogor sulit diprediksi. Sebab Bogor ini telah diakui BMKG masuk kategori non ZOM (Zona Musim-red), yang susah untuk ditebak.
“Ketika di daerah lain masih musim kemarau di Bogor sudah musim hujan meskipun hujan lokal atau sebaliknya. Karena kondisi alam di Bogor ini berbeda dengan wilayah lainnya. Tapi cenderungnya basah di Bogor ini,” paparnya.
Meski begitu, Yani meminta agar masyarakat tetap waspada. “Bahkan jelang puncak musim hujan ini kami juga terus menyiagakan Desa Tangguh Bencana (Destana). Kami harap masyarakat selalu waspada,” tegas Yani.
Sebelumnya diketahui, Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menjelaskan, BMKG memonitor perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini kata dia, mengindikasikan ada potensi peningkatan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia, termasuk di Jabodetabek.
“Sebagian besar wilayah Jabodetabek termasuk wilayah yang diprediksikan mengalami puncak musim hujan pada periode Januari ini,” kata Guswanto.
“Dan belokkan angin di wilayah selatan Indonesia terutama di sekitar Laut Jawa bagian barat dan perairan selatan Banten dan Jawa Barat dapat mempengaruhi pembentukan awan hujan di wilayah Jabodetabek,” sambung dia.
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memperkirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi di wilayah Jabodetabek.
Guswanto mengatakan, BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan, berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi. Di antaranya berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang.
“Terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” katanya. (fuz)
-
Kirab Merah Putih 1001 Meter Akan Dihelat Di Kebumen, Catat Tanggalnya
-
Distributor Kopgim Tandatangan SPJB dengan Kios Pupuk Bersubsidi Bogor
-
Pengumuman PSU DPKPP
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor