BUMDes Karang Tengah Siap Sinergi Dengan Pengelola Wisata

Babakanmadang – Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Irsil Saeful Bahri mengatakan, pihaknya siap bekerjasama dengan pihak pengelola pariwisata di wilayah Desa Karang Tengah.

“Berbicara terkait kesiapan untuk mengembangkan kemitraan dengan objek wisata yang ada kami dari pihak BUMDes siap apabila pengelola pariwisata ingin bersinergi dengan BUMDes,” tulis Irsil Saeful Bahri melalui WhatsApp, Rabu (24/11/2021) Menurut Irsil, BUMDes Karang Tengah untuk saat ini masih fokus pada program yang sudah dijalankan.

Selain berbicara terkait pariwisata, di bawah kepemimpinannya saat ini akan mengembangkan UMKM, tujuannya agar produk atau hasil kerajinan warga bisa dikenal oleh wisatawan yang datang ke Desa Karang Tengah.

“Isyaallah UMKM-nya pun akan saya kembangkan tentunya hal tersebut berkaitan dengan kemajuan pariwisata yang sedang eksis di Desa Karang Tengah. Tujuannya agar produk atau hasil kerajinan warga bisa dikenal oleh wisatawan yang datang ke desa karang tengah,” tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Desa (Kades) Karang Tengah, H. Suhandi memohon kepada Pemerintah Kabupaten Bogor untuk menertibkan ijin wisata di wilayahnya, Selasa (23/11/2021).

Baca juga:  Pengoperasian CCTV di DAS Cileungsi Harus Efektif

Menurut Suhandi, Desa Karang Tengah memiliki potensi wisata yang cukup besar dengan banyaknya tempat wisata alam seperti curug maun wisata lainnya yang ada di desanya. Namun, terkait kelengkapan ijinnya, banyak yang belum melengkapi.

Seperti salah satunya wisata Leuwi Kunten yang tidak berizin. Ia juga menyinggung peluang kerjasama dengan BUMDes.

“Sudah seharusnya pelaku usaha wisata bekerjasama menjadi mitra Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) untuk peningkatan PADesa.

Meski ada beberapa yang sudah menjadi mitra BUMDes, namun kebanyakan tanpa memiliki izin lengkap, bahkan tidak berizin,” katanya.

Terpantau di setiap Sabtu dan Minggu serta hari libur lainnya, obyek wisata di desa tersebut tidak sepi pengunjung.

Bahkan, antrian panjang kendaraan roda empat plat luar Bogor maupun plat F membuat macet Jalan Gunung Pancar yang sempit dan tidak memadai sebagai jalan wisata. (Asb)