Bumdes Sukaharja Lebarkan Sayap

Sukamakmur, rakyatbogor.net –  Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Sukaharja Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor berencana melebarkan sayap usahanya dengan memanfaatkan sejumlah lokasi wisata yang ada di desanya. Kepala Desa Sukaharja Atikah yang dikonfirmasi Rakyat Bogor membenarkan hal tersebut. Menurutnya, saat ini belum maksimalnya pengelolaan Bumdes di bidang pertanian ini, dikarenakan terkendala pandemi Covid-19.

“Yah sempat mati suri selama pandemi ini. Karena anggaran-anggarannya, banyak terserap penanganan covid-19. Tapi, kedepannya saya akan berusaha kembangkan semaksimal mungkin, bahkan tidak hanya pertanian saja, tapi kemungkinan pengembangan wisata desa juga,” kata Atikah, Senin (13/12/2021). Diketahui, sebelumnya Bumdes Sukaharja Sejahtera yang sejak 2017 lalu mengelola pertanian kopi ini, diakui masih belum maksimal. Hal ini pun, lantaran sistem dalam struktur kepengurusan yang diakui masih belum terfokus pada pengembangan.

“Betul harus ada penyegaran struktur. Artinya SDM nya harus diubah, karena untuk pengembangan itu harus kompak dan terfokus,” kata Ketua Bumdes Sukaharja, Andi. Selain itu, sejauh ini pengembanganpun terkendala pada pemasaran produk kopi yang dihasilkan. Karena, masih berputar pada lingkup desa setempat yang nota bane nya hanya caffe dan resto.

Baca juga:  Masalah Berlarut-Larut, Masyarakat Nagrak Minta Pemerintah Segera Tuntaskan Soal TPU

“Kalau dipasaran umum masih kalah sama kopi sasetan. Baik harga maupun minat masyarakat, karena mayoritas masih mengkonsumsi kopi setan yang dari pabrik,” ujarnya. Andi berharap, pengelolaan Bumdesnya tidak hanya berfokus pada pertanian saja, namun ada pengelolaan lainnya, seperti pengembangan wisata desa. “Kalau secara pribadi sih, ada bagusnya dikembangkan dengan pengelolaan wisata, seperti agro wisata di Desa Sukaharja ini,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sukaharja Atikah yang dikonfirmasi, jika belum maksimalnya kepengelolaan Bumdes di bidang pertanian ini, dikarenakan sebelumnya terkendala pandemi Covid-19. Sehingga, sejauh ini diakui sempat vakum. “Yah sempat mati suri selama pandemi ini. Karena anggaran-anggarannya, banyak terserap penanganan covid-19.

Tapi, kedepannya saya akan berusaha kembangkan semaksimal mungkin, bahkan tidak hanya pertanian saja, tapi kemungkinan pengembangan wisata desa juga,” tutupnya. (Sab/Asb)