Camat Tajurhalang Berkoordinasi Dengan Kepolisian Soal Tanah Bomang Dicuri

Tajurhalang – Menanggapi soal tanah di Jalan Bojonggede Kemang (Bomang) dicuri, dan mengundang kemarahan Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan saat meninjau lokasi pembangunan lanjutan jalan bomang, beberapa waktu lalu langsung ditanggapi Camat Tajurhalang Fikri Ihsani.

Camat mengatakan terkait lahan di jalur Bomang itu memang tanahnya sudah tidak ada dan kondisinya seperti itu.

“Itu jurang sudah seperti itu, karena saya baru, sekitar dua tahun saya di Kecamatan Tajurhalang,’’ ujar Fikri.

Bahkan untuk mengantisipasi hal itu dirinya dengan unsur Forkofimcam Kapolsek serta Danramil, terkait pengawasan dan itu sudah dilakukan. Bahkan kita sudah meminta Pol PP Kabupaten Bogor bersama Kecamatan untuk melakukan patroli.

“Bahkan kita pasang portal, kemudian kita pasang beril beton. Hal itu untuk mengantisipasi terhadap galian-galian liar, dan sudah kita laporkan ke Reskrim Polres Depok,” katanya.

Fikri mengatakan upaya antisipasi sudah kita lakukan sejak awal, dan akan terus dilakukan pengawasan, dan minggu lalu kita sempat mensegel adanya upaya indikasi pengerkan tanah.

“Dan kejadian tersebut kita sudah laporkan pihak Sat Pol PP Kabupaten Bogor,” paparnya.

Sebelumnya. Saat melakukan kunjungan kerja meninjau titik pembangunan di Kabupaten Bogor, Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan tercengang melihat melihat pembangunan jalan akses bomang tanah dilokasi lahan tersebut hilang, akibat adanya galian liar di Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor.

Wakil Bupati yang didampingi Dinas terkait itu cukup kaget Lantara banyak lahan yang belubang seperti bekas galian. Padahal menurutnya dua tahun silam tanah di area itu masih rata.

Bahkan ia sangat menyesalkan atas kejadian itu dan merasa kecewa, ia pun meminta agar Camat Tajurhalang mencari diaap pelaku pencurian tanah tersebut. Padahal kata Iwan lahan tersebut, akan diperuntukan untuk sambungan pembangunan lanjutan jalan Bogor Kemang-Bojonggede (Bomang). Namun dilapangan, orang nomor dua di Kabupaten Bogor ini, menemukan adanya kedalaman tanah yang hampir tiga meter.

Baca juga:  Pengasuh Istana Yatim Didatangi Dispora Sebagai Peserta Pemuda Pelopor, ini Jawaban Aya Susi Damayanti

“Sekitar awal 2019 saya bersama pak sekda kesana. Itu lahan masih datar dengan situ, sekarang sudah habis dijual,”kata Wakil Bupati Iwan Setiawan.

Ia sendiri membingungkan dengan melihat langsung kondisi lahan yang akan diperuntukan untuk pembangunan jalan Bomang. Tapi kenyataannya, hilang digali tanahnya setinggi tiga meter oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

“Kitakan cek ke bomang, tapi sudah hilang dengan lebar berapa puluh meter. Namun panjangnya kurang lebih 200 meter. Bayangkan berapa tronton yang diangkut tanah tersebut,”tegas Iwan.

Iwan mengaku, awalnya untuk memastikan pembangunan jalur Bomang untuk membebaskan lahan asia. Nantinya akses jalan bomang akan disambung, tapi nyatanya sudah digali oleh galian liyar. Sedangkan kalau mau dibangun harus diurug lagi.

“Ya kalau mau dibangun dianggarkan lagi butuh berapa miliar gitu. Kan aneh lahannya sudah tidak ada, tapi digali,”tegas Iwan.

Ditanya soal adanya oknum yang bermain, Iwan Setiawan mengaku, bukan hanya bermain tapi kejadian ini adalah konspirasi, bukan hanya satu pihak, tapi berbagai pihak yang bermain dengan adanya galian tanah tersebut.

“Pembiaran itu janganlah, namun saya akan berkordinasi dengan bareskrim untuk mengamankan lahan pemkab bogor yang rencanyan akan dibangun kewilayah bojonggede,’’tegas Iwan.

Sehingga, ketika akan dibangun jalan bomang berapa anggaran untuk pembelian tanah untuk pengurugan lahan yang sudah jurang itu. Jadi kalau mau dibangun dengan adanya lahan yang jurang, ya konsekwensinya harus keluar uang.

“Karena akses jalan bomang tersebut lanjutan jalan ke wilayah bojonggede. Kalau tidak bisa diselaikan oleh camat yaa lanjut keatas.”pungkasnya. (Yon)

Tags: ,