Covid-19 Merajalela di Kab. Bogor, Bojonggede Penyumbang Terbanyak  

Bojonggede, rakyatbogor.net – Bojonggede menjadi penyumbang terbanyak pasien positif Covid-19. Hal itu dapat dipastikan dari data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor yang merinci jumlah terkontaminasi per 1 Februari 2022.

Dimana dari 561 kasus positif baru, wilayah Bojonggede menjadi penyumbang terbanyak dengan 91 orang. Jumlah ini lebih banyak dibanding Senin (31/1/2022) dengan 365 kasus baru, dan pada hari Minggu (30/1/2022) dengan 356 kasus baru, serta Sabtu (29/1/2022) dengan 374 kasus baru.

Ketua Satgas Covid-19 Ade Yasin menyebut, dengan penambahan 500 kasus baru tersebut, saat ini di Kabupaten Bogor jumlah kasus aktif sebanyak 2.952 orang, kasus meninggal 586 kasus, dan sembuh berjumlah 47.562 kasus.

“Dari 500 kasus daerah penyumbang terbanyak kasus di wilayah Bojonggede dengan 91 orang, Cibinong 67 orang, Gunungputri 67 orang, dan wilayah kecamatan lain rata-rata kasus ditemukan di bawah 20 kasus baru,” kata Ade, Rabu (2/2/2022).

Satgas juga menetapkan zona merah di kawasan yang rentan penularan, yakni Bojonggede, Cibinong Raya, dan Gunung Putri, termasuk Cileungsi. Ia menilai kenaikan kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor ini bukan main-main, hampir 600 per hari. “Ini bukan angka yang sedikit, perlu penanganan serius untuk menekan peningkatan kasus ini,” paparnya.

Ade juga menjelaskan, dia akan mengaktifkan kembali Satgas Covid-19 Kecamatan, Desa, RT dan RW. Perlu disosialisasikan kembali kepada camat dan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan.

“Karena jika pusat menetapkan level 3 kita tidak bisa apa-apa lagi, untuk itu sebelum ditetapkan jadi level 3, kita dulu yang menjalankan aksi untuk antisipasi,” tambah Ade.

Lebih lanjut, Ade menuturkan, Pemkab Bogor sendiri akan secepatnya mengambil langkah-langkah taktis yaitu kembali dilakukan penutupan daerah-daerah rawan kerumunan seperti Pakansari.

Dimana disana terdapat tempat arena bermain anak, itu harus ditutup dan ditertibkan. “Ini bukan angka yang sedikit, perlu penanganan serius untuk menekan peningkatan kasus ini, maka Pakansari ini sebaiknya kita tutup saja,” tegasnya.

Ade juga menjelaskan, dirinya akan mengaktifkan kembali Satgas Covid-19 Kecamatan, Desa, RT dan RW. Perlu disosialisasikan kembali kepada Camat dan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam).

Baca juga:  Masuk Urutan 17 DOB, Selatan Makin Semangat Cerai Dari Kabupaten Bogor

“Kami juga akan aktifkan kembali aplikasi peduli lindungi di tempat-tempat pariwisata, karena masih banyak hotel yang belum mengaktifkan aplikasi peduli lindungi, saya kira ini harus kita perketat lagi, sebelum pusat menetapkan hal-hal yang lebih ketat. Karena jika pusat menetapkan level 3 kita tidak bisa apa-apa lagi, untuk itu sebelum ditetapkan jadi level 3, kita dulu yang menjalakan aksi untuk antisipasi,” paparnya.

Selain itu, ia juga meminta untuk perangkat daerah untuk menunda pelatihan atau Bimtek di dalam ruangan, jangan sampai dipaksakan yang akhirnya menularkan, karena di dalam ruangan cukup lama dan menginap akhirnya menjadi pusat penularan.

“Memaksimalkan vaksinasi sesuai dengan ketersediaan vaksin, vaksin yang ada segera suntikkan jangan sampai kadaluarsa. Termasuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun terutama sekolah yang berada di wilayah zona merah kalau zona merah habis berangkatlah ke zona aman,” katanya.

Ia juga menambahkan, Pemkab Bogor sendiri akan terus memaksimalkan vaksinasi di Puskesmas, Dinas Kesehatan segera inventarisir mana Puskemas yang masih punya vaksin untuk segera dihabiskan.

Selanjutnya, sosialisasikan telemedicine atau konsultasi kesehatan gratis, viralkan lewat media social, Pemkab Bogor memiliki banyak medsos, baik medsos Pemkab Bogor, medsos dinas, WA grup, sosialisasikan melalui  flyer terkait informasi telemedicine konsultasi gratis tentang Covid.

“Berdasarkan surat Kemendagri bahwa 50% ASN WFO dan 50% WFH, dan aktif menerapkan tracing untuk mencegah terjadinya klaster penularan di perkantoran atau dinas. Artinya tidak hanya rumah sakit yang harus dipersiapkan tetapi juga tenaga-tenaga kesehatan. Karena Varian Omricon penularannya sangat cepat, jadi kerumunan-kerumunan itu juga mengakibatkan terjadinya penularan,” tandasnya.

Sebagai informasi, turut hadir di kegiatan tersebut yakni, Kapolres Bogor, Ketua PN Cibinong, Sekretaris Daerah, Kepala Disdukcapil, Kepala Bappedalitbang, Kepala Bakesbangpol, Kepala Disbudpar, Sekretaris DPRD Kabupaten Bogor, Sekretaris Dinas Kesehatan, Sekretaris Pol PP serta jajaran Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor. (fuz)