Cuaca Ekstrim, Puluhan Pohon Besar di Jalur Bocimi Jadi Ancaman Serius

Caringin, rakyatbogor.net – Puluhan pohon besar yang berjejer disepanjang jalan Mayjen HR Edi Sukma atau jalur Bocimi masih dianggap sebagai ancaman bagi pengguna di jalur tersebut. Terlebih di tengah cuaca ekstrim seperti saat ini, hujan disertai angin kencang kerap menyisakan kekhawatiran para pengendara di jalur yang dikenal dengan julukan ‘Jalur Tengkorak’ tersebut.

“Belakangan hujan deras turun disertai angin kencang. Ya dengan kondisi cuaca seperti itu jelas membuat kami khawatir ada ranting atau dahan patah, atau pohon tumbang di jalur ini,” ujar Rifki Bahtiar, pengendara asal Cinagara, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Minggu (20/2/2022).

Menurut dia, kekhawatiran itu wajar adanya, karena usia pohon-pohon besar tersebut diperkirakan sudah mencapai puluhan hingga ratusan tahun. Dan kata dia, pihak terkait pun tak pernah nampak melalukan penanganan seperti pemangkasan bagian batang atau dahan yang lapuk termakan usia.

“Ya memang gak pernah ada penanganan atau upaya mengantisipasi kejadian-kejadian yang bisa membahayakan pengguna jalan. Dari sejak saya kecil sampai sekarang, pohon-pohon itu sudah ada,” terangnya.

Bahkan kata dia, dari sekian banyaknya pohon dengan tinggi belasan meter tersebut beberapa diantaranya dahan atau rantingnya pernah patah dan nyaris mencelakai pengendara.

Baca juga:  Pabrik Fresh Beton Dihukum Bayar Rp 50 Juta, Satpol PP Lemah? Villa Opung Didenda Rp10 Juta

“Yang tumbang juga pernah sampai makan korban dua orang pengendara. Makanya saya heran, kok pihak terkait gak pernah ada upaya pencegahan, padahal jelas berisiko,” tandasnya.

Pantauan di lapangan, disepanjang jalur Ciawi menuju Benda yang merupakan perbatasan antara Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi, terdapat puluhan pohon besar. Mulai dari jalur Bakom, Teluk Pinang Ranji, Ciherang, Pasirmuncang, Cisempur, serta Cigombong menuju Benda.

Para pengguna jalan pun meminta pihak terkait melakukan pengawasan lebih intensif, mengingat di jalur itu telah terjadi sejumlah peristiwa pohon tumbang hingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

“Kami sudah seringkali mengeluhkan ini, termasuk ke awak media agar jadi berita dan menjadi perhatian dari dinas terkait atau pihak yang memiliki kewenangan akan hal ini. Kalau gak percaya silahkan lihat kondisi sejumlah pohon yang mulai lapuk. Kan itu jelas jadi ancaman pengendara atau pengguna jalan,” timpal Saiful Bahri, pengendara roda empat.

Jangan sampai, lanjut dia, antisipasi baru dilakukan setelah korban bertambah atau terjadi peristiwa. Karena itu, kata dia, pihak terkait harus segera melakukan upaya, seperti memotong bagian dahan atau ranting pohon yang sudah lapuk dan harus segera dipangkas.(asz)