JONGGOL, HRB – Dampak penyebaran virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, bukan hanya menyibukan aparat pemerintahan di bidang kesehatan hewan, tapi juga mengakibatkan lesunya penjualan hewan kurban jenis kambing dan sapi.
Di Pasar Hewan Jonggol, Kabupaten Bogor, tak sedikit pedagang yang saat ini merasakan dampak lesunya transaksi penjualan hewan ternak ternak menjelang Hari Raya Qurban. Bahkan, para pedagang hewan merasakan kegalauan sekaligus kesedihan akibat hewan yang mereka jual tak kunjung laku.
Menjelang Hari Raya Idul Adha tahun 2021 lalu, para pedagang daging atau penjual hewan meraup keuntungan yang cukup besar untuk dibawa pulang ke rumah. Namun pada tahun 2022 ini, mereka hannya bisa mengisap jempol akibat dampak virus PMK.
“Jual hewan kambing dan sapi di pasar jonggol ini, sepi pembeli. Sepertinya, lesunya penjualan di sini akibat dampak virus PMK itu,” kata Muklis salah seorang pedagang hewan kurban, Muklis (45) yang ditemui Rakyat Bogor di Jonggol, Senin (27/6/2022).
Soal ini, Kepala Pengelola Pasar Hewan Jonggol, Reza Tambunan, membenarkan bahwa penjualan Pasar Hewan Ternak Jonggol mengalami penurunan penjualan secara drastis.
“Penjualan hewan atau penjual daging di Jonggol tahun 2022 ini, sangat menurun. Mungkin bisa dibilang hampir 85 persen. Sepertinya, mereka mengalami dampak Virus PMK,” ujarnya.
Lanjut dia, kepada para pedagang hewan maupun penjual daging di Jonggol agar tetap menjaga kesehatan hewannya maupun pribadinya.”Saya berharap, para pedagang hewan atau penjual daging tetap menerapkan prokes. Mudah-mudahan, sebelum lebaran Idul Adha usahanya bisa ramai kembali,” harapnya. (Asb)
Tags: hewan kurban
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut