Dekan Fakultas MIPA Universitas Pakuan Bogor Soroti Penanganan dan Pengelolaan Sampah di Masyarakat

Bogor Kota, Rakyatbogor.net – Asep Denih, S.Kom., M.Sc., Ph.D., Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Pakuan Bogor, menyampaikan pandangannya terkait penanganan dan pengelolaan sampah di masyarakat. Menurutnya, selama masih ada aktivitas manusia di muka bumi, terutama di kota Bogor, masalah sampah akan selalu ada. Hal ini dikarenakan kebiasaan masyarakat yang belum teredukasi sejak dini mengenai pentingnya kebersihan.

“Di Jepang, anak-anak sudah malu membuang sampah sembarangan. Mereka akan menyimpan sampahnya hingga menemukan tempat sampah. Namun, di Indonesia, edukasi kebersihan belum kuat, terutama pada anak-anak TK dan SD,” ujar Asep Denih.

Ia menambahkan bahwa edukasi kebersihan yang tidak ditanamkan sejak dini akan berdampak pada kebiasaan masyarakat ketika dewasa. “Jika sejak kecil sudah didoktrinasi dengan kebersihan yang baik, maka kebiasaan itu akan terus terbawa hingga dewasa. Sebaliknya, jika sejak awal tidak teredukasi, maka kebiasaan buruk seperti membuang sampah sembarangan akan terus berlanjut,” katanya.

Asep Denih juga menyoroti masalah pembuangan sampah di tempat umum dan sungai yang dapat merugikan masyarakat luas.

“Membuang sampah di sungai mengakibatkan air sungai menjadi kotor, banyak lalat yang hinggap di makanan, dan berdampak pada kesehatan masyarakat,” ungkapnya.

Baca juga:  Rumah Aspirasi Budhy Dukung Penyaluran Bantuan KIP

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya edukasi sejak dini dan penanganan sampah yang kuat, didukung oleh komitmen dari pemerintah daerah. “Pemerintah harus membuat regulasi yang kuat dan konsisten terkait kebersihan. Edukasi kepada masyarakat harus terus berjalan agar timbul kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan,” tegas Asep Denih.

“Saya mengusulkan peran dunia pendidikan dalam penanganan sampah. Fakultas MIPA Universitas Pakuan, misalnya, dapat berkontribusi melalui penelitian dan penerapan teknologi informasi. Kami bekerja sama dengan universitas di Jepang untuk mengembangkan teknologi klasifikasi sampah menggunakan kecerdasan buatan. Dengan bantuan drone dan mini komputer, sampah di sungai dapat diidentifikasi dan diklasifikasi,” jelasnya.

Asep Denih berharap dengan adanya kolaborasi antara dunia pendidikan dan pemerintah, masalah sampah di kota Bogor dapat ditangani dengan lebih baik. “Harapan kami, penanganan sampah di kota Bogor dapat dilakukan dengan regulasi yang kuat, edukasi yang konsisten, dan penerapan teknologi modern. Ini penting untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat,” tutupnya.

Tags: , , , ,