Cariu, rakyatbogor.net – Menyikapi persoalan banyaknya ketidaksesuaian pada pelaksanaan program unggulan Bupati Ade Yasin, yakni Satu Miliar Satu Desa (Samisade), di wilayah timur Kabupaten Bogor, Wakil Rakyat asal Daerah Pemilihan (Dapil) II, Achmad Fhatoni mengaku prihatin, bahkan pihaknya sedang mendata persoalan itu.
“Pertama, kita memang sedang mendata permasalahan-permasalahan dari pelaksanaan Samisade. Karena, laporan terkait samisade memang cukup banyak,” katanya kepada Rakyat Bogor, saat dihubungi Selasa (22/2/2022).
Bahkan, kata Fhatoni, pihaknya juga sudah mencoba persoalan ini ke Komisi III, untuk bisa dimonitor dan ditindaklanjuti. Menurutnya, kemungkinan akan diagendakan pemanggilan pihak-pihak terkait yang diberi kewenangan dalam mengatur dan mengawasi pelaksanaan samisade.
“Kami akan panggil intansi terkait, seperti DPMD, DPUPR juga Inspektorat,” tegasnya seraya menambahkan, bahwa tujuan Samisade itu sesungguhnya untuk memacu pembangunan infrastruktur di desa, yang dilaksanakan dengan sistem padat karya.
Sehingga, diharapkan didapatkan kualitas yang baik sekaligus menstimulus ekonomi masyarakat. “Dengan banyaknya permasalahan dalam pelaksanaan samisade, mestinya ada evaluasi besar-besaran. Sehingga ada perbaikan di program samisade 2022 ini,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan koran ini, ditemukan kejanggalan pada pelaksanaan program unggulan bupati ini. Pasalnya, baru hitungan bulan, program yang direalisasikan untuk pembangunan Jalan Desa, diperuntukan usaha tani di Desa Bantar Kuning, Kecamatan Cariu, hasilnya memprihatinkan dengan kondisi jalan yang sudah retak-retak.
Diketahui, betonisasi jalan yang dilakukan di Kampung Cilaya , RT 13, RW 05 Desa Bantarkuning, dengan anggaran Rp.373.218.000,- dengan volume 1.300 x 1,5 M x 0,10 M, disinyalir tak sesuai spek yang mengakibatkan hasil pekerjaan tidak sesuai harapan.
“Betul jalan ini dikerjakan belum lama dari dana Samisade. Tapi hasilnya seperti ini, pada retak-retak,” kata salahsatu warga setempat Nugraha (37) kepada Rakyat Bogor, kemarin.
Tiwok (40) yang juga Aktivis LSM ini, menuturkan kondisi jalan yang tak lama dibangun dengan dana yang sangat fantastis itu, sudah rusak. Hal ini membuat kecurigaan warga, jika bahan materialnya tidak sesuai hitungan yang matang. “Ini ada kemungkinan diduga pengurangan kualitas, sehingga hasilnya mengecewakan,” katanya.
Ia pun meminta kepada pihak pemerintah desa, untuk segera melakukan perbaikan. Hal itu mengingat spek yang dibuat di RAB itu sangat bagus, namun berbanding terbalik dengan kondisi pekerjaannya yang dinilai kacau.
“Tolong tanggung jawabnya dari pihak desa, sebab dari awal kualitas betonnya saja kurang bagus dan sudah retak. Jika melihat kualitas jalan yang seperti ini, jelas kami sebagai warga dangat kecewa, dengan alasan tidak bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Desa Bantarkuning Nanang, ketika hendak dikonfirmasi belum bisa diminta tanggapan atau klarfikasinya saat dihubungi wartawan koran ini via telepon selularnya. (ASB)
-
Kirab Merah Putih 1001 Meter Akan Dihelat Di Kebumen, Catat Tanggalnya
-
Distributor Kopgim Tandatangan SPJB dengan Kios Pupuk Bersubsidi Bogor
-
Pengumuman PSU DPKPP
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor