Cibinong, HRB
Miris memang, Kabupaten Bogor yang punya APBD Triliunan tapi belum mampu untuk menangani kebutuhan dasar pendidikan.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Ridwan Muhibi ketika diminta menanggapi masalah aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Balekambang 03 Jonggol Kabupaten Bogor yang masih belajar di lantai.
“Pengelolaan pendidikan harus kita evaluasi, terutama sarana dan prasarana sebagai kebutuhan dasar pendidikan, kalau masih ada yang belajar di lantai berarti pendidikan di Kabupaten Bogor sudah kritis,” kata Ridwan Muhibi, Kamis (24/8/2023).
Politisi partai Golkar itu juga menyatakan keprihatinannya atas pengelolaan anggaran yang terkesan belum mengedepankan kebutuhan pokok yang masuk dalam skala prioritas.
“Sektor pendidikan khususnya sarana dan prasarana itu skala prioritas. Pemerintah, terutama Plt Bupati Iwan Setiawan harus berani menganggarkan total untuk sarana dan prasarana pendidikan. Kalau untuk Bogor Fest saja berani menghabiskan anggaran miliaran, seharusnya tidak ada lagi sekolah yang belajar di lantai,” tegas Ridwan Muhibi.
Sementara anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Dapil II, Achmad Fathoni mengatakan, akan segera menindak lanjuti dan berkomunikasi dengan bidang Sarpras Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor.
“Saya harap ini segera bisa ditangani. Jika belum masuh dalam anggaran, saya akan perjuangkan dan harus masuk dalam APBD perubahan tahun ini,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya kegiatan belajar mengajar di SDN Balekambang 03 Jonggol Kabupaten Bogor kondisinya memprihatinkan. Puluhan siswa-siswi terpaksa belajar di lantai akibat tidak adanya meja belajar.
Kepala SDN Balekambang 03 Jonggol, Rahmat membenarkan bahwa puluhan siswanya tersebut belajar di lantai.
Kejadian ini, diakuinya sudah cukup lama, terhitung sejak masuk Tahun Ajaran ajaran atau setelah proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023.
“Ada 2 kelas yang tidak memiliki meubelair, dan satu kelasnya itu ada 20 siswa lebih. Artinya, ada sebanyak 40 siswa yang belajar di lantai selama 2 bulan terakhir ini,” kata Rahmat, Rabu ( 23/8/2023).
Dia menjelaskan, alasan tidak memiliki mebeler dikarenakan mebeler yang lama sudah rapuh dimakan waktu sehingga tidak layak lagi untuk digunakan.
“Meubeler yang lama sudah rusak dan gak layak digunakan lagi, karena dimakan oleh waktu. Jadi dua ruang kelas SDN Balekambang 03, tidak memiliki meubeler,” tuturnya.
Lanjutnya, Ia mengatakan saat ini pihaknya tengah mengajukan untuk pengadaan meubeler ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor melalui Musrenbang.
“Kita sedang mengajukan pengadaan meubeler, dan informasinya kalau tahun 2024 bakal terealisasi. Yah semoga saja dalam waktu dekat, kita mendapatkan meubeler baru, dan siswa tidak lagi belajar di lantai,” harapnya. (Zack/Asb)
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut