GUNUNG PUTRI, HRB – Menyikapi persoalan banyaknya jalan di wilayah timur Kabupaten Bogor yang kerap tergenang banjir akibat drainase tak berfungsi dan juga tidak adanya saluran air di sejumlah ruas jalan.
Wakil Rakyat Asal Daerah Pemilihan (Dapil) Dua, Achmad Fathoni, turut prihatin dan akan mendorong penanganannya, salah satunya dengan peran Pemerintah Desa dan Kecamatan.
“Saya prihatin dengan kondisi ini, dan akan terus mendorong penanganannya. Memang peran Pemdes dan Kecamatan sangat besar untuk solusi sementara ini,” kata Achmad Fathoni, Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, saat dihubungi Rakyat Bogor, Rabu (22/6/2022).
Fathoni menjelaskan, idealnya di semua jalan yang dibangun harus diikuti dengan pembuatan saluran drainasenya. Namun jika adanya drainase yang tak berfungsi karena minim perawatan, maka pihaknya menyarankan dibuat skala prioritasnya.
Hal itu dikarenakan memang adanya keterbatasan anggaran pemerintah. “Tentu perlu kajian bersama, dan dorongan dari semua pihak untuk membuat skala prioritasnya,” jelasnya.
Ia berharap, peran semua pihak untuk mencari solusi sementara dalam menyiasati keterbatasan anggaran, maka peran Pemdes dan Kecamatan menjadi solusi saat ini. Ia mencontohkan pembuatan saluran sementara, dan memastikan saluran yang ada terus terjaga kelancarannya.
“Nah, program kerja bakti dan bersih-bersih lingkungan, mestinya bisa digalakkan. Jadi peran semua elemen masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, serta merawat saluran drainase juga mestinya bisa dikuatkan,” tukasnya.
Sebelumnya diberitakan Rakyat Bogor, buruknya saluran drainase membuat jalan poros di wilayah kecamatan yang ada di Bogor Timur Kabupaten Bogor, kerap terendam banjir ketika musim hujan. Seperti di Kecamatan Citeureup dan Kecamatan Gunung Putri.
Tak jarang banyak jalan yang tidak memiliki saluran air, hingga adanya saluran airpun tak berfungsi. Terpantau, genangan air yang bervariasi mencapai 30-50 centimeter kerap melanda saat musim hujan datang.
Udin (30) pengguna jalan yang merasakan dampak genangan ini menuturkan, permukaan jalan selalu tergenang ketika hujan deras. Air berasal dari drainase yang tidak berfungsi maksimal.
Apalagi sejumlah drainase terlihat dangkal, sehingga air meluap ke badan jalan. “Kondisi seperti ini sudah menjadi hal biasa. Sebab, setiap kali diguyur hujan, beberapa ruas jalan mirip kolam. Ya kayak sekarang ini di Jalan Puspasari-Karanggan,” katanya
Menurutnya, salah satu solusi agar jalan tidak tergenang ketika hujan, yakni membenahi drainase yang ada. Dan selalu adanya upaya perawatan secara berkala, hal itu agar menghindari kejadian yang saat ini kerap terjadi.
Sementara Anton (40) warga Kranggan mengaku, jika kondisi ini terus dibiarkan akan semakin berdampak pada penyumbatan dan kian merusak badan jalan yang ada. Dirinya berharap, Pemkab Bogor segera memperbaiki drainase tersebut.
Sehingga masyarakat dan pengendara yang melintas tidak merasa resah serta kesulitan saat melewatinya. “Seharusnya Pemerintah serius dan peka untuk masalah ini,” imbuhnya.
Lembaga Pemerhati Kebijakan Pemerintah (LPKP) Bidang Advokasi Kemasyarakatan Bogor Timur, Yuda P menyayangkan adanya persoalan drainase di Kabupaten Bogor, yang tidak diperhatikan dinas terkait.
“Ini sangat memprihatinkan. Drainase ini jangan dianggap remeh, kalau gak diperhatikan fungsinya, perawatannya ya berdampak banjir di jalan tentunya. Dan ini akan mengganggu lalu lintas dan kualitas jalan yang ada,” imbuhnya. (Asb)
Tags: Bogor Timur, Drainase
-
Kajati Jabar Laksanakan Instruksi Presiden Tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional
-
SMAN 2 Cibinong, Sekolah Berprestasi Terbaik Kedua di Jawa Barat
-
Pejabat Negara dan Warga Berbaur Sambut HJB 541, Ini Baru Pesta Rakyat Kota Bogor Sesungguhnya
-
Dua Kades Tersangkut Kasus Hukum, DPMD Siapkan Penjabat Pengganti