Sukamakmur, rakyatbogor.net – Tak dipungkiri gempuran minimarket kini tak hanya merambah di wilayah-wilayah padat penduduk, tapi juga sudah menjamah hingga ke pelosokpelosok desa.
Akibatnya, tak sedikit pemilik warung kecil dengan modal tak seberapa harus gulung tikar karena kalah saing dengan gengsi yang ditonjolkan usaha modern tersebut. Sadar akan ‘bahaya’ itu, Kepala Desa Sukaharja, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Atikah mengambil langkah tegas.
Ia berkomitmen untuk menutup ruang bagi minimarket yang berniat menjalankan usaha di wilayahnya demi berputarnya roda perekonomian warga. “Sampai saat ini, kami belum mengizinkan adanya toko modern jenis waralaba termasuk villa-villa maupun perumahan masuk di desa kami,” ujar Atikah saat dihubungi Rakyat Bogor, Selasa (14/12/2021). Kebijakan Atikah sangat beralasan.
Sebab, mayoritas warganya saat ini adalah pedagang tradisional dengan skala modal kecil dan bertani. Karena itu, ia bertekad akan terus mempertahankan kelestarian lingkungan wilayah desanya, yang tentunya bekerjasama dengan RT dan RW serta masyarakat. “Makanya untuk menghindari adanya waralaba masuk, kita selalu sosialissaikan kepada RT dan RW,” tutupnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang kecil di Desa Sukaharja, Aminah (45) mengaku bersyukur masih bisa bertahan berdagang meski hanya menjajakan ragam jenis kopi sachet dan jajanan anak di desanya. Iapun mengaku, jika adanya toko modern masuk desanya maka ia tidak setuju.
“Ya jangan sampai lah ada toko modern masuk desa kami. Ini nanti membuat kami selaku pedagang kecil terancam,” ujarnya. (Asb
-
Pengumuman PSU DPKPP
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat