Dilanda Cuaca Ekstrem, ini Surat Edaran Disdik Untuk Sekolah

Cuaca EkstremDilanda Cuaca Ekstrem, ini Surat Edaran Disdik Untuk Sekolah

Kota Bogor, HRB – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor mengeluarkan Surat Edaran terkait tanggap darurat bencana di lingkungan sekolah. Dalam surat tersebut berisikan sekolah dapat memulangkan siswanya lebih awal apabila kondisi cuaca sedang ekstrem.

“Kita membuat surat tanggal 17 Oktober, tapi sebelum surat kita keluarkan kita juga sudah mengimbau secara info melalui Whatsall grup menghadapi kondisi ekstrem maka dimungkinkan anak-anak bisa pulang lebih cepat yang bila mana menghadapi kondisi ekstrem,” kata Kepala Disdik Kota Bogor Hanafi kepada wartawan, Rabu (19/10/2022).

Pemulangan lebih awal siswa itu bisa dengan mengurangi durasi jam pelajaran. Tetapi, apabila kondisi cuaca dirasa bagus maka berjalan normal.

“Memungkinkan pulang lebih cepat, pulang lebih cepat teh berapa? Kalau satu jam pelajaran 40 menit bisa dikurangi 10 menit. Tapi kalau kondisi (cuaca) bagus jangan dipulangkan lebih cepat,” jelasnya.

Hal itu mempertimbangkan keselamatan siswa ketika pulang sekolah. Dikhawatirkan terjadi bencana dalam perjalanan pulang siswa ketika cuaca ekstrem.

“Kan cuaca ekstrem bisa dirasakan oleh warga yang diperlu dipikirkan anak pulang sekolah ke rumah kan perlu waktu pejalanan kalau sudah melihat kondisi ekstrem yang kenapa tidak dimungkinkan pulang lebih cepat gitu tapi tidak mengurangi subtansi yang disampaikan kepada anak,” jelasnya.

Baca juga:  Wujudkan Visi Unida Unggul, Himakom Unida Gelar Kaderisasi untuk Cetak Mahasiswa Komunikasi Berprestasi

Bahkan, tambah Hanafi, sempat ada sekolah yang memberlakukan pembelajaran jarak jauh kepada siswanya pada pekan lalu. Karena, sekolah tersebut berada di pinggir aliran Sungai Ciliwung.

“Ada (PJJ), kemarin waktu Rabu kemarin sampai Sabtu itu SD Tanah Sareal 4, itu di pinggjr Ciliwung tepatnya di Komplek Pabaton Indah. Nah situ rawan itu akses jalur ke sekola, kan ada jembatan besi yang di bawahnya sudah keropos tergerus sehingga RT RW setempat menutup jalan itu untuk roda 4, roda 2 tidak. Kekhawatiran kepala sekolah kepada anak-anak minta ijin sama kami untuk PJJ sampai Sabtu kemarin, sekarang aktif lagi,” bebernya.

Di samping itu, pihaknya juga meminta kepada seluruh sekolah di Kota Bogor untuk mengurangi kegiatan di luar bagi siswanya. Terutama di ruang terbuka yang berpotensi terjadi bencana alam.

“Yang berikutnya tidak melakukan kegiatan pembelajaran di luar. Kemping, LDK mengurangi kegiatan di luar pembelajaran di luar sekolah. Tapi kunjungan museum ya gapapa juga. Kkalau kemping, LDK di puncak alam-alam terbuka tidak dulu sambil menyesuaikan kondisi,” pungkasnya. (PAR)

Tags: