Ciawi, HRB-Simpang Ciawi merupakan perbatasan wilayah Kota Bogor dan Kabupaten Bogor yang sering mengalami kemacetan lalulintas. Padahal persimpangan ini merupakan akses strategis menuju Jakarta melalui tol Jagorawi.
Dan melalui Simpang Ciawi warga pengendara juga bisa menuju kawasan wisata Puncak, Cianjur, dan Bandung via Jalan Raya Puncak. Kemudian juga menuju Sukabumi melalui Bocimi dan menuju Kota Bogor serta Cibinong. Namun sayang, setiap hari Simpang Ciawi kerap macet dan semrawut.
Dari pantauan, badan jalan menjadi tempat parkir liar seperti terminal dadakan, maraknya angkutan umum ilegal. Selain itu maraknya pedagang liar di trotoar, semrawutnya reklame liar, ditambah aktivitas hilir mudiknya penyeberang jalan. Hal ini lantaran tak tersedianya jembatan penyeberangan orang (JPO).
Kepala Bidang Lalu Lintas (Kabid Lalin) Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih atau biasa disapa Hengki menyebut Persimpangan Ciawi merupakan pekerjaan rumah alias PR besar bagi pihaknya.
Ia pun mengaku bahwa Dishub belum memiliki formula yang tepat untuk mengatasi permasalahan kompleks di Simpang Ciawi. Formula untuk memutus benang merah di simpang Ciawi itu, lanjut dia, harus didiskusikan dengan pemegang wilayah seperti Dishub Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
“Di situ harus dengan kementerian dulu, BPTJ, terus di situ juga ada Kota (Bogor). Kami akan bikin semacam forum dulu dengan Kota Bogor dengan BPTJ baru kami diskusikan formula apa yang tepat untuk penertiban di sana, berikut juga dengan kepolisian,” jelasnya.
Salah satu yang sudah diperbaiki, kata dia, baru parkiran di Jalan Raya depan RSUD Ciawi. “Kami sudah untuk penataan di seputar Ciawi, terutama parkir yang biasanya di depan RSUD Ciawi itu sudah nggak ada. Ke depannya kami akan berkolaborasi dengan masyarakat juga di sana, untuk sterilisasi beberapa kerucut yang menjamur,” ungkapnya.
Persoalan di semrawutnya Jalan Raya Ciawi hanya tertumpu pada Simpang Ciawi saja. Dalam beberapa waktu kedepan, Dadang mengaku akan segera menggelar forum untuk memutuskan sebuah formula guna memutuskan benang merah di Simpang Ciawi.
“Permasalahannya cuma di persimpangan saja, nanti di forum akan dibahas. Kami undang dulu dari BPTJ, provinsi, kota, dan kabupaten. Untuk waktunya belum bisa ditentukan. Kami juga perlu sosialisasi dulu kepada masyarakat,” imbuhnya. (Cky)
Tags: Simpang Ciawi
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut