Dipaksa Beli Sembako Pakai Uang Bansos, Oknum Aparat Desa Cijeruk Intimidasi KPM

Cijeruk, rakyatbogor.net –  Sejumlah warga penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Cijeruk, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor mengaku mendapat tekanan dari oknum aparatur desa serta pendamping sosial. Mereka merasa dipaksa membeli sembako di salah satu agen dengan menggunakan uang dari bansos BPNT yang pada tahap kali ini diterima dalam bentuk uang tunai sebesar Rp 600 ribu tersebut.

Bahkan, salah seorang sumber yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, para penerima bantuan diarahkan untuk membelanjakan uang sebesar 400 ribu di salah satu agen sembako yang diduga telah bekerjasama dengan pihak desa.

“Bahkan kami diarahkan belanja di agen itu sebelum mendapat bantuan sebanyak 400 ribu. Sisanya yang 200 ribu lagi katanya terserah mau dibelikan apa oleh kami,” ungkap salah seorang warga Keluarga Penerima Manfaat (KPM) usai menerima bantuan yang di salurkan petugas Kantor Pos belum lama ini.

Sumber menyebut bantuan tersebut diterima sebanyak 460 warga yang terdapat di 28 RT dan 7 RW di desa tersebut. Dan kata sumber, dari uang yang dibelanjakan tersebut ia menerima beberapa item saja, antara lain dua karung beras seberat 20 kilogram, telur, kacang serta buah.

“Jenis sembako yang kami terima sama persis dengan BPNT yang kami terima sebelumnya,” ujar perempuan paruh baya tersebut.

Baca juga:  Cuaca Buruk, Warga Caringin Siaga Bencana

Tadinya, lanjut dia, uang sebesar 600 ribu itu akan dipergunakan untuk membeli kebutuhan sekolah anaknya. Namun karena merasa berada di bawah tekanan, ia pun terpaksa membelanjakan sebagian uangnya untuk sembako.

“Sebetulnya saya tidak setuju, tapi mau bagaimana lagi. Akhirnya kami dan warga penerima bantuan lain pun terpaksa mengikuti arahan mereka,” keluhnya.

Sumber lainnya juga mengeluhkan hal serupa. Mereka merasa mendapatkan tekanan dari para oknum tersebut jauh sebelum bantuan itu mereka terima.

“Ya benar kami sudah diarahkan untuk belanja di agen itu sebelum bantuan kami terima. Padahal, kalau sudah di tangan kami, uang itu mau dipakai apa ya terserah kami. Tapi ini kok kami kayak dipaksa. Mereka gak tahu kalau kami ada kebutuhan atau keperluan lain,” keluh sumber lain yang juga enggan menyebutkan identitasnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Cijeruk Asep Saepul Rohman saat dikonfirmasi melalui telefon selular tidak memberikan jawaban apapun terkait hal tersebut.

Penyaluran bantuan sosial yang dilaksanakan petugas Kantor Pos tersebut dipusatkan di salah satu Madrasah Diniyah di Desa Cijeruk yang lokasinya berseberangan dengan agen sembako tersebut pada Senin (28/2/2022).(asz)