Disdagin Fokus Upaya Pengendalian Harga Bahan Pokok

Entis Sutisna, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor

Cibinong, rakyatbogor.net – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) menggelar operasi pasar melalui bazar Ramadan di beberapa pasar tradisional. Hal ini merupakan satu upaya Pemkab Bogor untuk mengendalikan harga pangan dan sembako yang terus merangkak naik,

Kepada wartawan di Cibinong, Selasa (19/4/2022), Kepala Disdagin, Entis Sutisna, mengungkapkan hasil pantauan yang dilakukan pihaknya, ditemukan sejumlah bahan pangan atau sembako mengalami kenaikan harga rata-rata Rp 1.000 hingga Rp 5.000 per kilo seperti cabai, telur, terigu, dan daging.

“Kenaikannya cukup signifikan. Sehingga untuk mengendalikan kenaikan tersebut perlu dilakukan operasi pasar dalam bentuk bazar Ramadan,” katanya seraya menambahkan dalam operasi pasar atau bazar Ramadan melibatkan dinas terkait lainnya seperti Dinas Ketahanan Pangan (DKP).

Dengan giat bazar tersebut, diharapkan kenaikan harga pangan dapat terus terkendali. “Untuk bazar kita gelar di tiga Kecamatan, yakni Ciawi pada tanggal 20-21 April, kemudian di Kecamatan Tamansari pada 25-26 April dan terakhir di wilayah Ciomas pada 27-28 April 2022,” paparnya.

Selain bazar, Entis mengaku akan menggelar inspeksi mendadak (sidak) di beberapa pasar yang disinyalir banyak pedagang kerap menaikan harga jual, hal tersebut sekaligus untuk memastikan tersedianya komoditi menjelang lebaran.

Begitu juga dengan ketersedian minyak curah di sebagian pasar yang harganya masih belum merata. “Makanya dengan sidak dan bazar Ramadan, setidaknya bisa mengubah kondisi saat ini. Dimana yang semula harga komoditas lainnya mahal, namun dengan adanya bazar bisa stabil,” tegasnya.

Sebelumnya, Bupati Bogor Ade Yasin menilai operasi pasar perlu banyak dilakukan di Kabupaten Bogor, utamanya kepada para pedagang di pasar untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok dan menjaga ketersediaan bahan pokok, terutama jelang hari raya Idulfitri.

Baca juga:  Counter PK Moeldoko Cs, Kader Demokrat Bogor Serahkan Surat Perlindungan Hukum ke PN Cibinong

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi telah mengalokasikan anggaran Rp 15 miliar untuk operasi pasar murah sebagai langkah untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok saat bulan Ramadan dan Idulfitri 2022.

“Yang kita siapkan (anggarannya) Rp15 miliar. Jadi dana itu kita akan pakai untuk mensubsidi harga kebutuhan pokok. Bisa beras, gula bahkan daging dan juga minyak goreng. Tapi jenisnya apa (kebutuhan pokok masyarakat) yang akan kita subsidi, masih kita koordinasikan,” kata Kadis Perindustrian dan Perdagangan Jabar Iendra Sofyan, di Bandung, baru-baru ini.

Menurut Iendra , kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat menjelang hari besar keagamaan seperti puasa Bulan Suci Ramadan dan Idulfitri merupakan sebuah dinamika yang setiap tahun terjadi. “Jadi momentum hari besar agama dan nasional yaitu puasa dan lebaran serta natal dan akhir tahun itu tidak bisa dihindari ada kenaikan harga,” kata dia

Sementara itu, ketika disinggung stok kebutuhan pokok masyarakat menjelang Bulan Suci Ramadan 2022, Iendra menjelaskan aman. “Meskipun masih prematur, artinya masih dua bulan kaji. Tapi saya pastikan untuk kebutuhan Ramadan stok aman. kita sudah melakukan koordinasikan dengan perusahaan, Pemda dan termasuk Bulog,” kata dia.

Lebih lanjut, ia menambahkan, operasi pasar dilakukan dalam situasi menjaga ketahanan pangan seperti hari besar keagamaan nasional diantaranya selama bulan Ramadhan dengan beberapa kriteria di antaranya lokasi dan sasaran yang tepat.

“Kami berencana melakukan OP atau operasi pasar menjelang Idulfitri untuk komoditas minyak goreng, tepung, hingga gula kristal. Namun masih menunggu berapa jumlah penerimanya dan petunjuk pelaksanaan dari gubernur,” kata dia. (Cky/**)

Tags: