Cileungsi, rakyatbogor.net – Sejumlah pedagang kaki lima yang biasa mencari rezeki di Kawasan Perumahan elit, Metland Transyogi, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, mendatangi pos keamanan setempat, Selasa (18/1/2022).
Mereka protes terkait upaya pengusiran paksa yang dibarengi dengan perlakuan kasar dan ancaman dari pihak keamanan. Diakui para pedagang, kedatangan mereka ke pos itu lain untuk meminta klarifikasi karena tak terima dengan cara para petugas yang mengusir mereka dengan cara tak manusiawi itu.
Diakui Meldi (36), salah seorang pedagang yang biasa menjajakan kopi di kawasan itu, kejadian itu tejadi secara tiba-tiba. “Saat saya sedang berdagang kopi keliling di kawasan metland, tiba tiba seorang petugas keamanan yang menjabat sebagai kabag datang, dan langsung marah-marah mengusir untuk tidak berjualan dikawasan ini,” kata Meldi, kepada Rakyat Bogor, Selasa (18/1/2022).
Meldi menuturkan, perkataan tidak manusiawi dari pihak keamanan tersebut, terlontar seperti “Kalian tukang kopi tidak mengerti omongan, dan sudah saya bilang tidak bisa dagang disini,” lantas pihak kemanann pun dengan nada marah, dan mengatakan “Pokoknya besok tidak boleh jualan disini lagi, kalau saya lihat kamu dagang lagi disini, saya tempeleng kamu,” tutur Meldi menirukan ancaman sang petugas.
“Dari nada-nada kasar itu, saya diam tidak bicara. Tapi, dia bicara terus dengan nada marah, “kamu mau melawan kata, mau saya pukul tidak”, padahal saya diam dan lalu dia pukul topi saya,” aku Meldi.
Meldi menjelaskan, alasan dirinya berdagang di kawasan tersebut, tidak lain hanya untuk mengais rezeki untuk keluarganya. Meskipun hal itu dilarang, ia pun tetap berjualan, hal itu dilakukan demi keluarganya.
“Sebenernya para pedagang, tidak boleh berjualan disini oleh petugas keamanan Metland. Tapi kita harus bagaimana lagi mencari rezeki untuk menghidupi keluarga, makanya terpaksa kita kucing-kucingan dengan petugas,” ujarnya.
Sementara itu, saat Rakyat Bogor mencoba mendatangi petugas keamanan yang menjabat sebagai kabag, daan meminta konfirmasi terkait kejadian tersebut. Acep selaku keamanan setempat menjelaskan, sudah adanya penyelesaian melalui musyawarah bersama para paguyuban pedagang.
“Sudah Clear tidak ada masalah lagi. Tadi ketua Paguyuban pedagang sudah datang kesini, untuk mediasi,” jelas Acep.
Dengan adanya pengusiran pedagang Acep sebagai Kabag pengaman Metland menjelaskan, alasan pelarangan kawasan untuk berdagang. “Kecuali hanya spot-spot yang diperintahkan, itu juga sifatnya sementara. Dan itu mungkin yang ditegur sudah beberapa kali diperingatkan. Contohnya gini, bapak sudah diingatkan secara baik-baik diomongin beberapa kali, tapi tidak mengerti juga. Apa bapak tidak jengkel,” tukasnya. (Ags/Asb)
-
Kirab Merah Putih 1001 Meter Akan Dihelat Di Kebumen, Catat Tanggalnya
-
Distributor Kopgim Tandatangan SPJB dengan Kios Pupuk Bersubsidi Bogor
-
Pengumuman PSU DPKPP
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor