Cibinong, rakyatbogor.net – Kegeraman Bupati Bogor, Ade Yasin terhadap perbaikan Jalan Alternatif Sentul yang menjadi tempat parkir truk-truk besar pada malam hari, akhirnya terjawab. Petugas Park Ranger, yang se-yogyanya disediakan untuk ‘mengamankan’ lajur itu, masih sedikit.
Diakui Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, hingga saat ini pihaknya hanya memiliki 37 petugas untuk menjaga kebersihan dan ketertiban umum di sejumlah taman, alun-alun dan juga Tugu Panca Karsa.
Karena itu, Ajat menginginkan adanya koordinasi yang terintegrasi antara petugas Park Ranger dengan personel lainnya yang saling berkaitan, agar kebersihan dan ketertiban di zona Cibinong Beatification Raya, bisa terkendali.
“DPKPP sudah membentuk Park Ranger dengan jumlah 37 personil, namun jumlahnya dibanding kebutuhan sangat kurang, hingga kami butuh personil yang terintegrasi dari Satpol PP, DLH, Dishub, DPU-PR dan Pemcam,” kata Ajat kepada wartawan, Selasa (5/4/2022).
Selain koordinasi antar instansi, Ajat juga berharap ada kesadaran dari masyarakat untuk sama-sama menjaga alun-alun dan taman yang telah dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dibeberapa wilayah, tak hanya di Cibinong tapi juga daerah lainnya.
“Alun-alun ada di Cibinong, Leuwiliang, Jasinga dan Tanjungsari, lalu ada Taman Panca Karsa dan Tugu Panca Karsa yang harus dijaga kebersihan dan ketertibannya, agar kita semua nyaman. Saat ini juga sudah ada kesadaran dari para supir truk dan PKL untuk tidak parkir dan berjualan di pedestrian, namun saya harapkan mereka sama sekali tidak mengubah fungsi pedestrian sebagai tempat pejalan kaki,” harap Ajat.
Diberitakan Pelita Baru sebelumnya, gelontoran duit yang dikuras dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor sebesar Rp356,5 miliar dapat dikatakan mubazir alias sia-sia belaka.
Pasalnya, serapan besaran anggaran itu yang diharapkan dapat menjadi prestise dalam upaya mempercantik wilayah ‘ibu kota’ Bumi Tegar Beriman, justru melenceng dari ekspektasinya.
Seperti, perbaikan Jalan Alternatif Sentul yang ditengarai menyerap anggaran sebesar Rp32 miliar, merupakan salah satu bagian dari program Cibinong Beautification Project, dan hal itu kini hanya menjadi tempat parkir truk-truk besar di waktu malam hari.
Kenyataan itu pun berdampak menyulut kegeraman Bupati Bogor, Ade Yasin yang langsung menginstruksikan agar kedua kepala dinasnya, yakni Kadishub dan Kasatpol PP untuk menertibkan truk-truk yang parkir sembarangan tersebut. “Saya khawatir rusak lagi, padahal jalannya baru diperbaiki,” ucapnya di Cibinong, Bogor, Senin (4/4/2022).
Bupati pun mengaku kecewa dengan kinerja jajarannya, terlebih dalam program Cibinong Beatification Raya itu, Pemkab Bogor telah membentuk tim penjaga taman atau park ranger yang terdiri dari beberapa dinas di lingkup Pemkab Bogor.
Menurut Bupati, seharusnya tim yang terdiri dari Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP), serta Dinas Perhubungan ini bekerja 24 jam.
Diketahui dalam program Cibinong Beatification Raya ini selain membangun sejumlah ruas jalan dengan biaya puluhan dan ratusan miliar, Pemkab Bogor juga mengalokasikan anggaran untuk 100 park ranger yang patroli mulai dari Simpang Sirkuit Sentul hingga Jalan Tegar Beriman Cibinong. Ratusan park ranger tersebut bertugas tiga sif, sehingga masing-masing sif melibatkan sekitar 40 park ranger.
Sebelumnya, mega proyek pedestrian Cibinong Raya yang dibungkus dalam sebutan ‘Cibinong Beautification Project 2021’ oleh Bupati Bogor ini juga pernah menuai kritik Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto.
Politisi Gerindra ini menyebut kinerja Dinas PUPR tidak matang dalam perencanaan dan pelaksanaan. Jadi membuat program Kepala Daerah yang secara konsep baik diterjemahkan tidak baik.
“Lebar (jalur-red) pedestrian maupun Jalan Sentul-Kandang Roda tidak seragam, ada yang besar, ada yang kecil, hingga di titik tertentu bisa membahayakan masyarakat pengguna pedestrian,” kata Rudy Susmanto melalui keterangannya, Senin (24/1/2022).
Proyek pembangunan jalan dan jalur pedestrian Sentul-Kandang Roda itu bernilai Rp 324 miliar. Rudy mengatakan kualitas pembangunan sangat tidak baik. Rudy juga mengatakan pembangunan trotoar tersebut menyisakan masalah estetika kota dan kenyamanan pengguna jalan. Dia menyatakan seharusnya Dinas PUPR berkoordinasi dengan instansi terkait.
“Kita lihat saja sekarang, di tengah pedestrian ada tiang listrik. Harusnya berkoordinasi sebelumnya dengan pihak PLN, Telkom, hingga Perusahaan Gas Negara (PGN), agar tidak ada tiang listrik, tiang Telkom dan lainnya di tengah jalan maupun pedestrian,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rudy meminta Dinas PUPR harus membuat perencanaan yang lebih matang dalam pembangunan. Jangan hanya membuat Bupati senang tapi menimbulkan masalah akibat pembangunan tersebut.
“Jangan asal-asalan, jangan asal Ibu (Bupati) senang, tapi meninggalkan banyak masalah. Buat perencanaan yang matang dan berkoordinasi dengan instansi lain yang berkaitan dengan sarana utilitas publik,” tandasnya.
Diketahui, Pemkab Bogor tengah bersolek. Tema ‘Cibinong Beautification Raya’ pun digaungkan. Anggaran daerah senilai Rp 356,5 miliar pun digelontorkan untuk program mempercantik wajah ibu kota atau City Beautification Project ini.
Diantaranya yaitu peningkatan kualitas Jalan Alternatif Sentul senilai Rp 32 miliar. Penggunaan anggaran tersebut tersebar di empat perangkat daerah, yaitu Rp 328 miliar pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Rp 21 miliar pada Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Rp 437 juta pada Dinas Lingkungan Hidup, dan Rp7,3 miliar pada Dinas Perhubungan. (fuz)
Tags: DPKPP
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut