Drainase Buruk, Sampah Berserakan di Jalur Bocimi

Drainase BurukAkibat drainase Buruk, Sampah Berserakan di Jalur Bocimi.(foto: asz/hrb)

Cigombong, HRB – Buruknya saluran air (drainase) di Jalan Raya Mayjen HR Edi Sukma atau jalur Bocimi, tak hanya menggenangi badan jalan di ruas jalan, namun menyisakan sampah yang berserakan. Seperti di ruas jalan Cigombong, tepatnya di sekitar jembatan Tol Bocimi yang dipenuhi sampah akibat terbawa arus air.

Meski tak mengganggu pengendara, namun ceceran sampah membuat kondisi jalan nampak kumuh. Hal itu terjadi karena tidak adanya drainase di tepi jalan tersebut.

“Kalau ada drainase gak mungkin sampah tumpah ke jalan, tapi pasti terbawa ke saluran air. Tuh lihat saja, sampah berserakan di badan jalan terbawa air, ” kata Usep, pengendara asal Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Bogor.

Menurutnya hal itu kerap terjadi setiap kali hujan mengguyur kawasan tersebut. Ceceran sampah yang umumnya berbahan plastik tersebut diduga berasal dari para pengendara yang sengaja membuangnya di tepi jalan.

“Ya itu kayaknya sampah dari pengendara yang lewat dan membuang sampah sembarangan. Jadi saat hujan sampahnya terbawa air dan berserakan di badan jalan,” tandas Usep.

Pantauan di lapangan, di tepi jalan tersebut, mulai dari jembatan tol hingga tugu perbatasan Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Sukabumi tidak ada drainase. Para pengguna jalan menduga, hal itu pula yang menjadi salah satu penyebab kerusakan jalan di jalur tersebut.

Baca juga:  Pertama di Indonesia, Jalan Tambang Beroperasi Juni 2024, Ridwan Kamil : Insya Allah Maslahat

Tak hanya di titik itu, sejumlah titik lain di jalur itu pun tak memiliki drainase. Akibatnya air kerap tumpah menggenangi badan jalan hingga mengganggu pengendara, terutama pengendara roda dua yang terpaksa melajukan kendaraannya secara perlahan saat melintas di lokasi.

Para pengguna jalan pun meminta pihak terkait membangun drainase secara merata di jalur yang dikenal sebagai jalur rawan kecelakaan itu. Karena sementara ini, drainase hanya dibangun di titik tertentu saja.

Beberapa ruas jalan yang sering terendam banjir diantaranya, ruas jalan Bitungsari Ciawi, Talang Ratna, serta Talang Cisempur Desa Cinagara. Selain menjadi pemicu kerusakan jalan, genangan air pun tak jarang menjadi pemicu terjadinya kecelakaan pengendara.

“Harusnya sih semua bahu jalan di jalur ini dipasang drainase agar air tidak tumpah ke jalan. Kan alokasi anggarannya pasti ada. Kalau perbaikan jembatan yang anggarannya besar saja bisa dilakukan, apalagi hanya saluran air,” cetus Petrik, warga Cisempur, Desa Cinagara.

Tak hanya itu, warga dan pengendara pun mengeluhkan tidak adanya penutup drainase di jalur tersebut. Seperti di jalur Cisempur, drainase dengan kedalaman sekitar satu meter dibiarkan tanpa beton penutup.

“Coba kalau ada pengendara yang jatuh kan berisiko juga. Makanya kadang aneh, kok bangun fasilitas setengah – setengah sih,” tandas Ridwan Husen, warga lainnya.(asz)