Bojonggede, HRB
Proses kelanjutan pembangunan Jalan Raya Bojonggede-Kemang atau Bomang hingga saat ini masih belum ada titik temu, apakah akan berlanjut atau tidak. Pasalnya, dua rekomendasi untuk yang diusulkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor yaitu pembangunan underpass maupun flyover, nyatanya sama-sama menemui kendala.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, Suryanto Putra mengatakan, setelah melakukan kajian, pembangunan underpass pada Bomang tidak mungkin untuk dilakukan. Hal itu disebabkan adanya aliran sungai yang melintang tepat dibawah Jalan Bomang.
“Underpass gak mungkin dilakukan karena ada sungai,” kata Suryanto kepada wartawan, Kamis, 6 Juli 2023.
Sementara untuk flyover atau jembatan gantung, Suryanto mengaku bahwa usulan tersebut ditolak oleh pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI), karena pada kawasan itu, akan ada pembangunan akses kereta.
“Kalau yang usulan kita yang pertama adalah flyover. Yang jadi kendala kan kita ingin membuka akses kereta api. Itu yang sedang dikaji oleh pemerintah pusat karena, jalur itu padat per 5 menit,” jelas Suryanto.
Kendati demikian, Suryanto memastikan bahwa Pemkab Bogor telah berkomitmen untuk membuat Jalan Raya Bomang sebagai akses penghubung jalan nasional.
“Prinsipnya kita sudah menyampaikan dan pemerintah daerah sudah siap dan berkomitmen untuk jalan itu dibuat jalan nasional,” kata dia
Pemkab Bogor sendiri sudah membentuk tim khusus untuk melobi pemerintah pusat, terkait rencana pembangunan fly over yang melintang di atas rel commuter line Jabodetabek. Langkah tersebut merupakan upaya penyelesaian proyek Jalan Bojonggede-Kemang atau disebut Jalan Bomang.
“Penuntasan Jalan Bomang terkendala perlintasan Kereta Api membuat ruas jalan ini belum bisa tersambung secara eksisting. Makanya kami sudah membentuk tim khusus untuk melakukan lobi ke pemerintah pusat terkait fly over tersebut,” ucap Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Burhanuddin kepada wartawan di Cibinong, baru-baru ini.
Ia menceritakan, Pemkab Bogor sudah berupaya menggelontorkan dana sebesar Rp600 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor. Uang tersebut untuk merealisasikan penyelesaian Jalan Bomang.
“Pada 2023 ini, sudah dianggarkan Rp40 miliar yang sedang dalam proses tender untuk pengerjaannya,” Burhanuddin menyebut,”Untuk pembangunan fly over dibutuhkan dana 1 triliun rupiah”.
Sekda menambahkan, kesulitan yang dihadapi pemkab membuat perkembangan penyelesaian pembangunan jalan Bomang terlambat. Selain soal teknis, kata dia, kebutuhan anggaran untuk proyek jalan Bomang dinilai terlalu besar. Hal tersebut menjadi kendala Pemkab menuntaskan pembangunan Jalan Bomang sesuai rencana.
Sebelumnya, Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengusulkan agar jalan yang dibangun dari APBD sepanjang 8 kilometer statusnya ditingkatkan menjadi jalan nasional. “Karena anggarannya terlalu besar kalau bersumber dari APBD Kabupaten Bogor,” ujarnya.
Adapun, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bogor, Soebiantoro mengatakan, pembangunan jalan Bomang masih terus dilakukan. Hanya saja, karena di tahun lalu ada masalah di internal perusahaan penyedia jasa membuat pekerjaan harus berhenti.*/Axl
Tags: Jalan Bomang
-
Kirab Merah Putih 1001 Meter Akan Dihelat Di Kebumen, Catat Tanggalnya
-
Distributor Kopgim Tandatangan SPJB dengan Kios Pupuk Bersubsidi Bogor
-
Pengumuman PSU DPKPP
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor