Festival Budaya Seren Taun Desa Puraseda, Penuh Kearifan Lokal dan Kekayaan Budaya

Leuwiliang, Rakyatbogor.net – Masyarakat di Desa Puraseda, Kecamatan Leuwiliang menggelar kegiatan Festival Budaya Sunda Seren Taun mengusung tema “Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh”, kegiatan ini merupakan sebuah perayaan yang penuh dengan kearifan lokal dan kekayaan budaya dan juga sebagai bentuk rasa syukur.

Acara ini diisi dengan berbagai ritual tradisional, tarian, musik dan pertunjukan seni yang mencerminkan warisan leluhur yang kaya.

Festival ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan antar warga dan memperkenalkan kekayaan budaya yang ada di Desa Puraseda baik kepada pengunjung maupun terhadap generasi muda.

Menurut Kepala Desa Puraseda, Asep Ruhiyat menyampaikan bahwa kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari. Hari pertama diisi kegiatan pengajian, hari kedua diisi pawai yang membawa hasil bumi dan terakhir diisi dengan penampilan kesenian diantaranya wayang golek.

Pawai masyarakat di Kampung Cigoong menuju Kantor Desa Puraseda yang baru berlokasi di RW 03, yang berjarak sekitar tiga kilometer dengan membawa hasil pertanian dan peternakan.

“Bisanya kegiatan pawai dalam acara seren taun sebelumnya hanya ke tetanga kampung saja. Namun tahun ini mengadakan pawai hingga ke kantor balai desa,” ungkap Asep Ruhiyat kepada wartawan pada, Kamis 25 Juli 2024.

Selanjutnya kata dia, di balai desa pihaknya menerima beberapa hasil pertanian dan peternakan seperti beras, buah buahan, ayam bebek hingga ada pula yang membawa kambing bahkan berbagai makanan juga turut menghiasi pawai tersebut seperti nasi tumpeng.

“Dan ini merupkan salah satu bentuk rasa syukur atas apa yang telah dihasilkan dan mudah mudahan kedepan untuk kegiatan seren taun ini bisa diadakan lebih meriah lagi dalam mengangkat potensi yang ada seperti Pencak Silat dan juga kesenian tradisional lainnya,” katanya.

Baca juga:  DPD PAN Kabupaten Bogor Latih Saksi Pemilu 2024  

Tidak hanya itu saja, Asep Ruhiyat menyampaikan, bahwa dirinya secara simbolis menyerahkan beberapa bibit tanaman buah sebagai salah satu bentuk pelestarian alam.

“Pemberian bibit pohon kepada para petani tersebut agar dapat menjaga dan menjadikan penghijauan terhadap alam ini agar lebih baik lagi,” katanya.

Asep Ruhiyat menyampaikan bahwa tema yang diangkat tahun ini adalah “Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh” bermakna yaitu saling Asah (Belajar), Asih (Peduli) dan Asuh (Menyayangi).

“Pesan yang disampaikan dalam tema tadi, Silih Asih berarti kita harus saling mengasihi, Silih Asah berarti harus saling berbagi misalnya saling berbagi ilmu pengetahuan dan juga meningkatkan goyong royong dan kemudian Siling Asuh yaitu kita harus saling menjaga,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Asep Ruhiyat menyampaikan, salah satu benda berupa Goong peninggalan leluhur di jaman dulu yang memiliki nilai sejarah bagi masyarakat Desa Puraseda tersebut turut diperlihatkan. Goong tersebut sampai dengan saat ini masih dijaga oleh sesepuh Kampung Cigoong dengan baik secara turun temurun.

“Dahulunya di wilayah Kampung Cigoong itu terdapat kesenian tradisional mulai dari degung, sehingga ada beberapa perlengkapan degung yang masih ada seperti Goong termasuk yang lainnya,” katanya.

Dirinya berharap agar kedepan kegiatan tersebut dapat lebih ditingkatkan demi menjaga dan melestarikan adat kebudayaan dan dapat membawa Desa Puraseda tersebut kearah yang lebih baik.

“Dan harapan untuk sektor pertanian kami terus melakukan koordinasi dengan pihak UPT Pertanian untuk lebih gencar memberikan edukasi seperti sekolah lapangan di setiap Gapoktan atau Kelompok Tani,” katanya. (Fex)

Tags: , ,