Gedung Baru RSUD Kota Bogor Diresmikan, Menkes Budi Gunadi: Fasilitas Kesehatan Secara Nasional Masih Kurang

RSUD Kota BogorFoto: Peresmian Gedung Baru RSUD Kota Bogor

Bogor Barat, HRB – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin didampingi oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meresmikan Gedung Blok I dan Blok IV RSUD Kota Bogor yang telah rampung pengerjaannya, pada Kamis (19/1/2023).

Peresmian Gedung Blok I Instalasi Gawat Darurat dan Poliklinik, serta Gedung Blok IV Instalasi Radiologi ini disebut sebagai bentuk upaya peningkatan kapasitas terhadap layanan rumah sakit rujukan di Kota Bogor.

“Ini merupakan contoh dimana pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kotamadya bekerjasama membangun fasilitas kesehatan yang saat ini secara nasional masih kurang,” kata Menkes Budi dalam sambutannya.

Sementara itu, Wali Kota Bima Arya menyebut peningkatan fasilitas layanan kesehatan rujukan di Kota Bogor terbilang cukup cepat.
Sebelumnya Kota Bogor memiliki 17 rumah sakit pada 2018, angka itu meningkat pada 2022 ini mencapai 22 rumah sakit.

Dia juga menyebut peningkatan pertumbuhan rumah sakit rujukan di Kota Bogor bisa dilihat dari rasio tempat tidur dan fasilitas layanan kesehatan lainnya 1:4000.

Baca juga:  Gerakan Cinta Tanah Air, Katar Mahardika Gelar Semarak Kemerdekaan

Pada 2014 lalu, RSUD Kota Bogor memiliki 300 fasilitas tempat tidur untuk layanan rawat inap, saat ini sudah bertambah menjadi 482, dan ditargetkan berjumlah 682 pada tahun 2024.

“Sebagai upaya pemenuhan fasilitas layanan kesehatan bagi warga Kota Bogor dan Kabupaten Bogor,” kata Bima Arya.

Sebelumnya, Kepala RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir mengatakan anggaran yang telah dikucurkan sebanyak Rp50 miliar, nilai kontrak pembangunan sebesar Rp45,6 miliar.

Sementara anggaran pembangunan blok IV RSUD Kota Bogor berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemerintah Pusat sebesar Rp41,6 miliar.

“Kalau alatnya ada, gedungnya ada, lalu dokternya gimana. Maka dari itu, saya dari tahun lalu ada program beasiswa dokter spesialis, sub-spesialis di dalam dan luar negeri sebagai persiapan untuk ketersediaan Sumber Daya Manusianya,” pungkasnya. (Jek)

Tags: