Gegara Tambang, Banyak Yang Tumbang! 

Cariu. rakyatbogor.net – Sejumlah pengguna jalan di Jalan Raya Cariu Desa Cibatu Tiga Kecamatan Cariu, mengalami oleng dan terjatuh. Musababnya, akses jalan tersebut mendadak berlumpur karena ceveran tanah dari aktivitas muatan truck tambang yang melintas.

“Ada beberapa korban jatuh tadi di jalan sekitar Pukul 11.00 WIB,” ujar Tiwok (40) warga setempat, kepada Rakyat Bogor, Minggu (6/2/2022).

Menurut Tiwok, kondisi ini akibat galian di Kampung Gugur Desa Cibatu Tiga Kecamatan Cariu. Jalan mendadak licin ketima hujan tiba, dan membahayakan pengguna jalan lainnya. “Harap waspada,” pintanya.

Sebelumnya diberitakan Rakyat Bogor, keberadan galian tanah merah yang disinyalir tak mengantongi ijin, di Desa Cibatu Tiga Kecamatan Cariu, nampak bebas beroperasi. Meski hal ini terbilang lama, namun seakan lepas dari pengawasan dan penindakan intansi terkait.

Keterangan warga sekitar, Arsa (37) mengatakan jika keberadaan galian sudah lama, dan membuat resah. Karena selain merusak alam, juga berdampak pada kotornya jalan yang berubah menjadi licin dikala hujan tiba, dan berdebu disaat kemarau melanda. “Yang lebih ditakutkan terjadinya longsor,” katanya.

Dalam hal ini, warga meminta pihak Dinas Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Provinsi, harus bertindak tegas dengan para pengusaha yang kian merajalela di Bumi Tegar Beriman ini.

Baca juga:  Warga Sesalkan Toko Miras Metland Nekat Buka Lagi

“Harus ditutup, apalagi banyak mudorotnya ketimbang manfaatnya,” keluhnya.

Tak hanya itu, para pengguna jalan di Jalur utama Kecamatan Cariu Kabupaten Bogor, mengeluhkan jalan yang becek serta berdebu karena banyaknya tanah bekas galian tanah yang berjatuhan di sepanjang jalan itu.

Kondisi ini, tentunya dirasakan sangat menganggu kenyamanan warga maupun pengguna jalan lainnya. Sebab, pengendara yang melintas, harus ekstra hati-hati, jika tidak akan terjatuh dan mengancam keselamatan. “Apalagi kalau pas saat hujan. Jalannya pasti becek dan licin seperti sekarang ini,” kata Adam (37), salah seorang pemotor yang melintas di jalan tersebut.

Apabila musim kemarau, kata dia, sepanjang jalan juga pasti banyak bertebangan debu akibat bekas galian tanah yang dibawa oleh kendaraan proyek penambangan yang tak jauh dari lokasi jalan.

“Banyak sekali kendaraan yang mengangkut galian tanah itu. Kalau musim kemarau juga berdampak banyaknya debu yang menganggu pandangan mata, maupun pernapasan,” kesalnya.

Warga lainya, Iman (40) mengaku pihak proyek kurang  melakukan pembersihan kepada sisa galian tanah yang berserakan di sepanjang jalan itu. Sehingga, hal ini dinaggap merugikan para pengguna jalan. “Seharusnya pihak proyek membersihkan dengan menyiram ceceran tanah, supaya terhindar dari debu dan bahaya licin saat ini,” keluhnya. (Tfk/Asb)