Cibinong, HRB – Konstalasi politik di Kabupaten Bogor mulai memanas. Indikasi ini dapat dilihat dari pergerakan sejumlah partai politik yang saat ini sedang getol-getolnya membangun strategi untuk perebutan kursi Bupati Bogor pada perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang.
Pengamat politik dari Universitas Pamulang (Unpam) Junaidi Adi Putra menilai, langkah para partai politik (Parpol) tersebut sah-sah saja seiring dengan masuknya musim politik.
“Dengan kondisi saat ini, apalagi Bupati Bogor Ade Yasin yang sedang tersangkut masalah hukum, saya pikir tak ada salahnya para parpol itu bersiap diri sedini mungkin,” kata pria yang kini tengah menjajaki perkuliahan di bidang Hukum setelah sebelumnya telah lulus dengan menyandang gelar Sarjana Ekonomi ini, Minggu (26/6/2022) malam.
Terlebih, lanjut pria yang juga aktif menyikapi beragam masalah sosial kemasyarakatan di Kabupaten Bogor melalui ‘Forum Desa’ ini juga menyebut, konstalasi politik memang sedang terjadi, tak hanya di Kabupaten Bogor tapi juga diberbagai daerah, seiring dengan pelaksanaan Pemilu yang akan digelar serentak pada 2024 mendatang.
“Dengan sikap para parpol itu, dilihat dari sisi politis adalah sebuah nilai positif bagi demokrasi negara ini. Artinya, mereka (parpol-red) memiliki massa yang percaya dan menaruh harapan setidaknya dalam lima tahun ke depan,” ungkapnya.
Menyoal beberapa maneuver yang sudah dilakukan parpol di Kabupaten Bogor dalam Pilbup 2024 nanti, Junaidi mengatakan, kondisi saat ini memang menjadi kesempatan emas bagi beberapa parpol untuk ‘tebar pesona’. Terlebih dalam kegamangan yang saat ini melanda warga Bumi Tegar Beriman.
“Saya tak bisa mengatakan satu per satu parpol yang sudah manuver tapi intinya, memang saat ini adalah waktu yang tepat untuk berebut mengambil hati masyarakat ditengah kondisi saat sekarang,”
“Pun begitu dengan sosok-sosok yang akan tampil, secara maneuver politik akan sah-sah saja karena politik tak bisa diukur dengan kalkulasi ilmu pasti matematika karena tergantung dengan situasi dan kondisi dari yang terjadi di pusat. Terlebih Kabupaten Bogor yang menjadi barometer politik dengan jumlah penduduk yang mencapai 5,1 juta jiwa,” bebernya.
Karena itu, sebagai bagian dari Kabupaten Bogor, pria asli Rumpin berharap, proses demokrasi yang akan datang dengan ‘hegemoni’ yang terjadi saat ini antar parpol yang sudah bersiap diri menyiapkan para kader terbaiknya bisa memunculkan sosok pemimpin yang terbaik bagi masyarakat.
“Tentunya, sosok pemimpin yang amanah dan ber-integritas dan lebih baik dari sebelumnya,” singkatnya.
Sementara itu, terkait konstalasi politik yang terjadi, Partai Golongan Karya (Golkar) bahkan sudah mulai bergejolak soal siapa yang akan mendapat mandat pada Pilbup nanti. Sinyalemen ini dapat dilihat dari ‘panas’-nya Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Partai Golkar Kabupaten Bogor, yang digelar di Hotel Seruni Cisarua, Puncak Bogor pada 24-25 Juni 2022, kemarin.
Pemantiknya tak lain mantan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bogor Ade Ruhandi alias Jaro Ade yang coba mengingatkan keputusan hasil Musyawarah Daerah (Musda) Golkar X pada 7 Agustus 2020 lalu.
Diketahui pada Musda yang digelar di Kecamatan Sukajaya tersebut menghasilkan keputusan untuk mendukung Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai Calon Presiden di Pilpres 2024, serta Ade Ruhandi sebagai Calon Bupati Bogor periode 2024-2029 nanti.
“Itu hasil Musda Partai Golkar Kabupaten Bogor. Kalau hari ini sebatas Rakerda. Bahwa dalam Rakerda Partai Golkar ini tidak bisa membicarakan tentang persoalan Pilkada. Maka saya ingatkan kepada pengurus DPD Golkar Jawa Barat maupun Kabupaten Bogor, harus konsisten terhadap aturan. Karena siapa pun kader Golkar, mau siapa pun dia hati-hati untuk tidak menabrak aturan,” kata Jaro Ade kepada wartawan usai pembukaan Rakerda DPD Golkar Kabupaten Bogor, Jum’at (24/6/2022).
Karena itu pula, Jaro berani melawan arahan Putra Mahkota Ketum Partai Golkar Ravindra Airlangga dan Ketua DPD Partai Golkar Jabar Ace Hasan Syadzily yang secara terang-terangan memberikan dukungan kepada Ketua DPD Golkar Kabupaten Bogor Wawan Haikal Kurdi (Wanhay) sebagai calon Bupati Bogor.
“Walaupun nama saya ditetapkan sebagai calon Bupati Bogor, namun bukan berarti harus saya telan begitu saja. Nanti kita lihat jelang Pilkada, siapa yang lebih populer, elektabilitas tinggi dan didukung kekuatan finansial, kenapa tidak didukung?,” ujar pria yang kini menggeluti dunia bisnis itu.
Menyikapi hal ini, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bogor, Wawan Hikal Kurdi mengaku dirinya hanya sebatas prajurit atau kader dari partai berlambang pohon beringin itu di tingkat Kabupaten Bogor.
“Ketika ditanya soal nyalon Bupati Bogor, saya sebagai prajurit tidak mempunyai keputusan. Tapi ketika saya diperintah untuk mencalonkan Bupati Bogor oleh Ketua DPD Provinsi Jawa Barat dan Ketua Umum Partai Golkar, saya siap lahir dan bathin,” tegas Wawan Haikal Kurdi
Hampir serupa dengan Golkar, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kabupaten Bogor juga sudah mulai ambil ancang-ancang dalam perhelatan lima tahunan tersebut. Sinyal ini dapat dilihat dari munculnya adik Presiden Joko Widodo (Jokowi) Idayati bersama suaminya Anwar Usman bersama Alex Purnama Johan (APJ).
Namun begitu, kabar ini dibantah Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor, Bayu Syah Johan, yang mengaku partainya belum memiliki calon untuk Pilbup 2024 mendatang. Bayu bahkan menegaskan, partai berlambang moncong putih siap melakukan koalisi dengan partai politik lainnya untuk perhelatan pemilihan bupati (Pilbup) Bogor.
“Hingga saat ini, DPP PDI Perjuangan belum menentukan siapa Cabup Bogor yang bakal diusung, kami terbuka dengan siapapun untuk berkoalisi, namun kami akan lebih mementingkan atau mendorong kader terbaik PDI-Perjuangan untuk mengikuti kontestasi Pilbup Bogor di Tahun 2024 mendatang,” kata Bayu kepada wartawan.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bogor Dedi Aroza menyatakan sampai saat ini belum melakukan langkah politik untuk berkoalisi dengan partai manapun menjelang Pemilu dan Pilkada 2024 mendatang.
“Untuk koalisi kita menunggu intruksi dari DPP, sejauh ini belum ada intruksi,” ujar Dedi Aroza kepada wartawan, Minggu (26/6/2022).
Meski demikian, pihaknya terus melakukan survei mengenai pengenalan dan keterpilihan PKS pada pemilu dilaksanakan di tahun 2024 mendatang. Dan ternyata, dari elektabilitas PKS memiliki peningkatan.
Dengan modal ini, pihaknya akan terus meyakinkan pengurus untuk melakukan langkah-langkah konkret melayani masyarakat dan mengenalkan lambang baru PKS dan tokoh-tokoh PKS kepada masyarakat. “Selain menyapa dan mensosialisasikan lambang partai, kita juga terus melayani masyarakat di semua bidang, baik kesehatan, sosial hingga pendidikan,” ucapnya.
Upaya-upaya pemenangan sendiri pun sudah dirancang dan disiapkan DPD PKS Kabupaten Bogor dari sekarang,dari mulai kesiapan kader dan struktur maupun strategi partai.
Begitu juga dengan DPW Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Jawa Barat menyebut, DPD Perindo Kabupaten Bogor yang mengaku siap untuk ‘tempur’ dalam Pilbup 2024 mendatang. Kendati optimistis seluruh DPD Perindo kabupaten/kota di Jabar memenangi Pemilu 2024, partai besutan Harry Tanoe ini hanya bertekad siap berkoalisi.
Sikap ini bisa dilihat dari pernyataan Ketua DPD Perindo Kabupaten Bogor, Yudia Irawan yang menyatakan, DPD Perindo Kabupaten Bogor menargetkan mampu mencetak sebanyak-banyaknya anggota legislatif di Kabupaten Bogor.
Bahkan, Partai Perindo menargetkan minimal mendapatkan satu kursi legislatif di setiap dapil di Kabupaten Bogor. “Sementara target kursi, minimal 1 dapil 1 kursi yang harus kita raih demi meloloskan Partai Perindo di pusat,” ujarnya.
Sedangkan PAN sudah mulai ambil sikap. Hal ini terlihat dari silaturahmi yang dilakukan Ketua DPD PAN Kabupaten Bogor Arif Abdi dan Sekretarisnya Permadi Dalung ke kediaman eks Ketua DPD Golkar Kabupaten Bogor, Ade Ruhandi atau Jaro Ade.
Namun Ketua DPD PAN Bogor Arif Abdi mengelak. Ia hanya mengatakan silatuhami yang dijajakinya tersebut bukan membahas soal politik jelang Pemilu 2024. Arif juga memaparkan, kunjunggannya tersebut tidak membahas soal Pemilihan Bupati Bogor 2024 mendatang.
“Tidak, hanya silaturahmi biasa saja, sebagai sahabat dan tidak membicarakan masalah politik, apalagi membahas pemilihan bupati, masih jauh,” singkatnya saat dihubungi. (fuz/*)
Tags: Bupati Bogor
-
Kirab Merah Putih 1001 Meter Akan Dihelat Di Kebumen, Catat Tanggalnya
-
Distributor Kopgim Tandatangan SPJB dengan Kios Pupuk Bersubsidi Bogor
-
Pengumuman PSU DPKPP
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor