Gubernur Jabar Ogah Bangun Jalan Khusus Tambang

Cigudeg, rakyatbogor.net – Janji politik Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk membangun jalan khusus tambang di Wilayah Bogor Barat, kembali meleset. Sebab, pada tahun 2022 ini, Pemerintah Jawa Barat belum mau menyediakan anggaran untuk pembangunan jalan tambang yang selama ini dikeluhkan masyarakat Bogor Barat.

Buktinya, biaya pembebasan lahan dan pembangunan Jalan Khusus Tambang tidak ada dalam anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Pemprov Jabar.

Artinya, Pemprov Jabar tidak akan turut mendanai pembangunan Jalan Khusus Tambang yang melintasi Kecamatan Cigudeg dan Kecamatan Rumpin itu.

Kepastian Pemprov Jabar tidak  mendanai pembangunan Jalan Khusus Tambang, itu diungkap Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jabar Asep Wahyuwijaya.

Asep Wayhuwijaya mengaku kecewa karena sudah 4 tahun, Ridwan Kamil urung juga melaksanakan janji saat dirinya berkampanye dan masih menjadi calon Gubernur JawaBarat

“Sudah lebih 4 tahun diutarakan janji bangun jalan khusus tambang, hingga kini baik biaya pembebasan lahan, cut and fill hingga pembangunan jalan khusus tambang di Kecamatan Cigudeg-Kecamatan Rumpin tidak juga masuk dalam APBD. Jelas saya kecewa,” kata Asep Wahyuwijaya.

Baca juga:  Jalur Puncak Kembali Jadi Sasaran Operasi Prokes

Asep menuturkan karena tidak ada dalam APBD tingkat I, maka rencana pembangunan jalan khusus tambang di Tahun 2022 ini hanya bergantung kepada cuan para investor.

“Rencana pembangunan jalan khusus tambang ini diserahkan ke badan usaha milik daerah (BUMD) PT. Jasa Sarana, mereka dikabarkan sedang mencari investor baik dari konsorsium pengusaha tambang maupun pengusaha lainnya,” tutur Asep Wahyuwijaya.

Asep Menambahkan bahwa pembangunan jalan khusus tambang adalah sebuah keniscayaan.tonase truk tambang tak mungkin melewati jalan alteri yang kekuatannya hanya 8 ton saja.

Kalau terus dipaksakan seperti saat ini, maka Pemkab Bogor dan Pemprov Jawa Barat tidak henti-hentinya melakukan pembangunan jalan di ruas yang sama setiap tahunnya dan itu jelas merugikan karena tidak bisa melakukan pembangunan insfrastruktur lainnya.

” Saya setuju kalau jalan khusus tambang bakal berbayar atau menjadi jalan tol, hingga kita bisa menarik minat investor untuk mewujudkan pembangunan jalan khusus tambang,” tambahnya. ( HN)