Habis Kekeringan Melanda, Waspadai Bencana Longsor

Cibinong, HRB

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mengimbau seluruh masyarakat yang bermukim di wilayah 40 Kecamatan se-Kabupaten Bogor, dihimbau agar mewaspadai potensi bencana tanah longsor pada peralihan musim kemarau ke musim penghujan.

Plt Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bogor Asep Sulaeman, menyebut, peralihan musim ini memunculkan potensi bencana alam longsor. “Emang ketika tanah-tanah kita sudah banyak merekah karena musim kering, intensitas air masuk itu akan membuat tidak stabil, itu yang perlu diwaspadai,” kata Asep kepada wartawan, Senin (28/8/2023).

“Biasanya kejadian longsor itu sudah terjadi pada wilayah-wilayah tertentu,” ujarnya. Sehingga, Asep meminta pada para kepala desa untuk mengantisipasi ancaman-ancaman bencana alam tersebut di wilayah rentan bencana.

“Nah, ini karena menyangkut masalah tadi, lempung ini kalau kena panas memuai, jadi daerah-daerah yang terjadi longsor itu kita minta kepada aparat desa untuk waspada,” tegas dia seraya menambahkan di tengah peralihan musim ini Pemkab Bogor akan segera membuat edaran agar menjadi atensi khusus oleh sejumlah stakeholder di tingkat Kabupaten hingga desa.

Baca juga:  Walikota Ultimatum Kontraktor Proyek Pedestrian di Jalan Sudirman

“Kita membuatkan surat edaran terkait kesiapsiagaan bencana di daerah masing-masing. Kita juga sudah membuat Destana (desa tanggap bencana) melalui program-program itu kita sampaikan ke masyarakat,” imbuh Asep.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Burhanudin memimpin rapat koordinasi penanggulangan kemarau di Gedung Serbaguna Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bogor, Senin (28/8). Dalam rapat itu, Burhanudin meminta para camat beserta stakeholder terkait untuk membantu masyarakat yang mengalami krisis air bersih. 

Burhan juga memerintahkan BPBD menambah armada truk tangki air untuk didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan air bersih. Burhan menyebut, Pemkab Bogor memiliki 18 unit truk tangki air yang dapat dikerahkan.

“Bisa digunakan itu dari damkar 10 unit, BPBD 4 unit, PDAM 3 unit dan PMI 1 unit. BPBD juga segera ajukan kebutuhan biayanya segera ajukan. Kita masih punya alokasi Belanja Tidak Terduga (BTT) Rp50 miliar yang bisa dipakai,” tegas Burhan. (Cky)