Harga Gabah Turun Rp700,-, Petani Sukamakmur Mengeluh  

Sukamakmur, Rakyatbogor.net – Para petani di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, mengeluhkan hasil panen yang dijualnya masih dibawah standar. Hal itu dikatakan Ketua Kelompok Tani (Poktan) Cimenteng Jaya, Aep, kepada Rakyat Bogor, Rabu (12/1/2021).

Kondisi ini kian diperparah dengan harga jual gabah yang juga mengalami penurunan dari Rp5 ribu menjadi Rp4.300 per-kilonya. “Ketersediaan pupuk urea tahun 2022 ini juga terbatas, banyak petani yang punya kartu tani belum bisa beli pupuk urea di Agen Sukawangi. Sedangkan padi yang ditanam di kawasan dingin disini, gak bakalan bagus kualitas hasil panennya,” keluhnya.

Karena itu, dia berharap, harga jual gabah kembali normal dengan harga standar mengingat kebutuhan para petani bukan hanya membeli bibit padi saja, melainkan pula harus belanja pupuk urea untuk ditebar sedikitnya dua sampai tiga kali pemberian pupuk di lahan sawah tersebut.

Baca juga:  Disdik Kabupaten Bogor Luncurk Program SAKEDIK

Menurutnya, harga pupuk urea non subsidi harganya relatif mahal bisa menghambat upaya penyuburan tanaman padi karena jika kurang pemberian pupuknya bisa terancam gagal panen. “Kalau bisa ketersediaan pupuk urea bersubsidi di prioritaskan pemerintah supaya para petani bisa membelinya di Agen dengan harga terjangkau,” katanya.

Senada yang dikatakan Rum dari Poktan Sukawangi, bahwa harga jual gabah yang dibawah bila dibandingkan dengan pengeluaran petani untuk satu kali panen belum mencukupi, sehingga berpengaruh pada kesejahteraan petani.

“Harga pupuk urea per 50 kilo gram tembus Rp.250 Ribu dari harga sebelumnya hanya Rp.125 Ribu per 50 kilogram. Mirisnya petani hanya bisa membeli maksimal satu kuintal pupuk urea untuk per tahun, jadi jauh dari cukup boleh dibilang krisis pupuk urea bersubsidi saat ini,” keluhnya. (Asb)